Internasional
Diplomat Rusia Keluar Korea Utara dengan Troli Tangan Menyusuri Rel Kereta Api ke Perbatasan
Sekelompok diplomat Rusia dan keluarga melakukan jalan keluar yang tidak biasa dari Korea Utara.Mereka pergi dengan kereta didorong tangan karena
SERAMBINEWS.COM, PYONGYANG - Sekelompok diplomat Rusia dan keluarga melakukan jalan keluar yang tidak biasa dari Korea Utara.
Mereka pergi dengan kereta didorong tangan karena tindakan Covid yang ketat.
Delapan orang tersebut melakukan perjalanan dengan kereta api dan bus sebelum mendorong diri mereka sendiri melintasi perbatasan Rusia sejauh sekitar 1 km di atas rel kereta api.
Dilansir BBCNews, Korea Utara telah memblokir sebagian besar transportasi penumpang untuk membatasi penyebaran virus.
Negara tersebut menyatakan tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi, tetapi pengamat membantah klaim ini.
Baca juga: Dua Pejabat Pengadilan Korea Selatan Ditangkap, Coba Perkosa Wanita dan Serang Pemilik Karaoke
Sejak awal tahun lalu, kereta api dan gerbong dilarang memasuki atau meninggalkan negara itu.
Sebagian besar penerbangan penumpang internasional juga berhenti.
Dengan demikian, para diplomat Rusia tidak punya banyak pilihan.
"Karena perbatasan telah ditutup selama lebih dari satu tahun dan lalu lintas penumpang telah dihentikan," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Minggu (28/2/2021).
Sehingga, dibutuhkan perjalanan yang panjang dan sulit untuk pulang.
Foto-foto yang dibagikan oleh kementerian menunjukkan para diplomat di troli dengan koper mereka di tengah lanskap musim dingin.
Mereka juga terlihat bersorak dalam video saat menyeberang ke Rusia.
Baca juga: FBI Buru Tiga Siber Korea Utara, Pencuri Uang Rp 18,3 Triliun, Termasuk Indonesia
"Mesin utama adalah sekretaris ketiga kedutaan Vladislav Sorokin, yang mendorong troli melintasi jembatan rel di atas Sungai Tumen menuju Rusia," kata kementerian.
Ini terjadi setelah kelompok itu, termasuk putri Sorokin yang berusia tiga tahun, Varya, telah melakukan perjalanan 32 jam dengan kereta api.
Kemudian, dua jam dengan bus dari Pyongyang untuk mencapai perbatasan Rusia.