Sejarah
Hubungan Kerajaan Champa dengan Peradaban di Nusantara
Asal-usul orang Champa diperkirakan dari kepulauan Asia Tenggara. Dugaan itu diperkuat karena kebahasaannya yang mirip dengan bahasa Melayu dan Aceh.
Misalnya pada 1594, kerajaan kecil itu sempat mengirim pasukan untuk membantu Kesultanan Malaka yang berperang melawan Portugis.
Baca juga: Jutaan Anak-anak Yaman Kelaparan, PBB Berjanji Kumpukan Bantuan Miliaran Dolar AS
Baca juga: Isolasi Mandiri di Ruang Bawah Tanah, Pasutri Ini Ditemukan Meninggal, Tinggalkan Anak Usia 11 Tahun
Baca juga: Pos Polisi Ambruk Tiba-tiba ke Kali, Seorang Polantas Terluka Tertimpa Longsoran dan Ikut Terperosok
Dua tahun berikutnya, ketika Spanyol tiba di Phnom Penh, catatan sejarah menemukan adanya relawan Champa untuk membantu raja Kamboja.
Kerajaan Champa juga eksis pada 1641 ketika Belanda berhasil menaklukan Portugis di Semenanjung Malaya. Tercatat bahwa Champa membuka hubungan dagang dengan VOC. Keluarga kerajaan juga sempat datang ke Batavia pada 1680 untuk kerja sama.
"Dia [Po Rome, raja Champa] memberikan izin kepada Belanda untuk berdagang di Champa dengan syarat tak menyerang armada Portugis yang juga [telah] menjadi mitra dagang negara itu," tulis Ibrahim dan Syahrizal.
Namun eksistensi kerajaan Champa yang sudah menyusut itu akhirnya dianeksasi Vietnam di bawah kuasa Nguyen Phuoc Chu sekitar 1690. Kerajaan itu tak mendapatkan bala bantuan baik dari Eropa maupun kerajaan yang pernah menjadi mitranya.
Perlahan, perannya di dunia internasional pun meredup seiring Vietnamisasi yang dilakukan pada masyarakat Champa hingga 1823.(NationalGeographic)