Berita Lhokseumawe
Pedagang Pasar Inpres Keluhkan Praktik Jual Beli Lapak, Rencanakan Aksi Demo ke Disperindagkop Besok
Pedagang juga menuding ada upaya oknum kepala dinas yang berusaha menjual lapak kios di pasar tersebut.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Paska pembangunan 14 pintu kios baru pada akhir 2020 lalu, sejumlah pedagang di Pasar Inpres Lhokseumawe justru mengeluh kehilangan lapak dagangannya.
Sejumlah pedagang berprasangka bahwa hal ini terjadi akibat ulah oknum Disperindagkop dan UMKM Kota Lhokseumawe.
Pedagang juga menuding ada upaya oknum kepala dinas yang berusaha menjual lapak kios di pasar tersebut.
Seorang pedagang bernama Kukuh mengatakan, untuk mendapatkan lapak kembali, mereka mengaku harus menyetor uang hingga Rp 20 juta.
"Saya sudah berjualan kantung plastik di lapak tersebut sejak lima tahun lalu. Pada September 2020 lalu, lapak dibongkar dan dibangun kios baru, tapi setelah selesai dibangun, lapak saya malah sudah tidak ada lagi," akuinya.
Baca juga: Api Hanguskan 15 Hektare Kebun Sere Wangi dan Hutan Pinus di Blangpegayon Galus, 2 Damkar Dikerahkan
Baca juga: Update Corona Hari Ini; Pasien Positif Covid-19 di Kota Langsa Kini Tersisa 1 Orang, Tiga Sembuh
Baca juga: Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof M Dien Madjid Telusuri “Sejarah Masuknya Islam di Gayo”
Yang membuat Kukuh kecewa, pada Januari 2021 lalu, dirinya mengetahui kalau lapaknya dulu sudah diisi pedagang lain.
Lalu ia mempertanyakan hal itu ke petugas di Disperidagkop dan mendapat jawaban pihak dinas bahwa namanya hilang dari SK pedagang kios baru karena kebijakan dari dinas terkait.
“Pihak dinas bilang saya tidak hadir dalam rapat sebelum kios dibongkar, padahal saya hadir," katanya.
Saat ini, Kukuh mengaku, dirinya tidak lagi berjualan karena lapaknya sudah jadi milik orang lain.
"Saya tidak jualan lagi, saya hanya mau kejelasan dari pihak dinas," harap pedagang Pasar Inpres ini.
Baca juga: Pesawat Tarco Airlines Terpaksa Putar Balik, Gegara Pilot Dicakar Kucing yang Masuk ke Dalam Kokpit
Baca juga: Rektor Umuslim Lantik 25 Pejabat Struktural
Baca juga: Dandim dan Kapolres Ikut Berjibaku Padamkan Api di Lokasi Kebakaran Lahan Gambut di Aceh Barat
Hal senada juga diungkap Abdurrahman, pedagang mie di Pasar Inpres Lhokseumawe.
Ia juga mengaku dinas terkesan sengaja membuat sesama pedagang ribut, karena untuk satu pintu kios ada beberapa nama, sehingga sesama pedagang saling curiga.
Padahal, beber Abdurrahman, ia dan beberapa pedagang lainnya sudah didata oleh petugas UPT Pasar, beberapa waktu lalu.
Tujuan pendataan agar lapak tidak jatuh ke tangan pedagang lain atau orang baru. Namun faktanya lapaknya saat ini sudah diisi oleh orang lain.