Berita Banda Aceh

Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama Tenaga Kesehatan pada Empat Kabupaten di Aceh Lampui Target

Pelaksanaan vaksinasi covid-19 tahap I untuk tenaga kesehatan di Aceh sampai posisi 2 Maret 2021 jumlahnya sudah mencapai 50.836 orang, atau sudah...

Penulis: Herianto | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/Handover
dr Hanif, Kepala Dinas Kesehatan Aceh. 

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelaksanaan vaksinasi covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Aceh sampai posisi tanggal 2 Maret 2021 jumlahnya sudah mencapai 50.836 orang, atau sudah sebesar 90 persen dari targetnya 56.470 orang. Dan ada 4 daerah yang sudah melampui targetnya.

“Karena persentase vaksinasi kita sudah mencapai rata-rata 90 persen, maka peringkat vaksinasi Aceh untuk tingkat nasional mungkin sudah naik lagi dari rangking 12 menjadi 10 besar nasional," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif kepada Serambinews.com, Selasa (2/3/2021) ketika dimintai penjelasannya mengenai perkembangan pelaksanaan vaksinasi covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) di Aceh. 

Hanif mengungkapkan, hingga 2 Maret 2021, sudah ada empat daerah yang realisasi vaksinasinya melampui target, yaitu Kota Banda Aceh sebesar 103,6 persen, Kabupaten Aceh Besar 103,1 persen, Kota Lagsa 101 persen, dan Aceh Barat 113,1 persen.

Dan, beberapa daerah akan menyusul, diantaranya Aceh Singkil realisasi vaksinasinya sudah sebesar 99,9 persen, Pidie Jaya sebesar  97,2 persen, Aceh Timur 96,1 persen, dan Kota Sabang 95,6 persen. Sementara Kabupaten Pidie masih terendah 68,9 persen.

Ia mengatakan, tidak hanya pelaksanaan vaksininasi tahap I yang jumlahnya terus meningkat, tapi pelaksanaan vaksinasi tahap II untuk tenaga kesehatan di Aceh, jumlah dan persentasenya setiap hari terus meningkat.

Baca juga: Heboh! Petugas Satpol PP Takut Lihat Jarum Suntik, Histeris Saat Divaksin hingga Lari Terbirit-birit

Baca juga: Tim Gabungan Evakuasi Mayat di Laut Aceh Tamiang ke RSUD

Untuk pelaksanaan vaksin tahap II bagi tenaga kesehatan, jumlahnya sudah mencapai 22.622 orang, atau sebesar 40,1 persen dari 50.836 orang, yang sudah divaksin tahap I sampai posisi 2 Maret 2021.

Jumlah vaksin covid-19 yang tersalur dan terpakai di kabupaten/kota bagi tenaga kesehatan, terus bertambah. Hal ini dikarena vaksin covid-19 itu, sangat dibutuhkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan antibodi atau kekebalan tubuh terhadap pencegahan penularan virus corona.

Pada awal pelaksanaan vaksinasi ini, berjalan di beberapa daerah, kata Hanif, masih ada tenaga kesehatan yang ragu untuk divaksin. Tapi setelah rekan-rekan tenaga kesehatan lainnya yang telah divaksin lebih dulu, kondisi tubuhnya sehat-sehat saja, bahkan daya tahan tubuhnya terhadap pencegahan penularan virus corona jadi meningkat, tenaga kesehatan lainnya tidak takut dan ragu lagi menerima vaksin covid-19 ini.

Hal itu, kata Hanif, yang membuat jumlah tenaga kesehatan yang divaksin terus melonjak sampai kini jumlah rata-rata persentase per daerah nya sudah mencapai 90 persen.

Dalam pelaksanan vaksinasi ini, kata Hanif, pemerintah ekstra hati-hati, apalagi terkait masalah halal dan keamanan bagi tubuh yang akan menggunakannya.

Makanya dalam pelaksanaan perdana vaksinasi covid-19 ini, ditujukan kepada pejabat tinggi negara lebih dulu sebagai contoh tauladan, mulai dari Presiden, Panglima TNI, Pengurus MUI, Gubernur, Pangdam, Kapolda, Sekda, pengurus MPU,  dan lainnya.

Baca juga: Pelakor yang Disindir Vanessa Angel, Bukan Sosok Asing untuk Bibi Ardiansyah, Siapakah Dia?

Vaksin Covid-19 yang diberikan kepada pejabat tinggi, tenaga kesehatan maupun kepada pelayan masyarakat umum nantinya, ungkap Hanif, mutunya sudah teruji, begitu juga kehalalannya. Oleh karena itu, tidak perlu ada yang ditakuti dan diragukan lagi.

Setelah pelaksanaan vaksinasi kepada tenaga kesehatan tuntas dilaksanakan, kata Hanif, dilanjutkan untuk usia lanjut, pelayanan masyarakat seperti PNS, TNI, Polisi, pedagang dan lainnya.

Sebelum divaksin, kata Hanif, petugas kesehatan lebih dulu memeriksa kondisi kesehatan orang yang mau divaksin. Jadi, pemberian vaksin kepada pelayana masyarakat dan masyarakat  umum nantinya, melalui skrining kesehatan lebih dulu.

Jika kondisi tubuh orang yang mau divaksin, dari hasil pemeriksaan petugas vaksin, dinyatakan belum bisa divaksin, pelaksanaan vaksinya ditunda.

Kebijakan itu dilakukan, kata dr Hanif, supaya vaksin yang diberikan kepada seseorang yang belum memenuhi persyaratan, tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuhnya.

Jumlah pengiriman vaksin covid 19 dari pusat untuk Aceh, sebut Hanif terus bertambah. Sampai 2 Maret 2021 jumlahnya sudah mencapai 102.680 dosis. Sementara jumlah yang sudah terpakai dalam pelaksanaan vaksinasi tahap I sebanyak 50.836 dosis dan tahap II sebanyak 22.622 dosis, untuk tenaga kesehatan, totalnya menjadi 73.458 dosis.

Aceh, sebut hanif,  masih memiliki stok vaksin covid 19 sampai awal bulan Maret 2021 ini sekitar 29.222 dosis lagi. Jumlah itu, terus akan ditampah pusat.

“Jika pusat dalam bulan ini,  memerintahkan Satgas Cegah covid di Aceh disilahkan melaksanakan vaksinasi bagi usia lanjut, petugas pelayan masyarakat, seperti PNS, TNI, Polisi, pedagang dan lainnya, kegiatan vaksinasinya sudah bisa dilaksanakan,”ujar dr Hanif.(*)  

Baca juga: Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun - Artis Rina Gunawan Meninggal Dunia, Teddy Syah Berduka

Baca juga: Kasus Pembunuhan Pedagang asal Aceh Utara di Bener Meriah, PolisiTetapkan Empat Tersangka

Baca juga: Sulaimi Resmi Jadi Sekda Aceh Besar, Ketua DPRK Iskandar Ali Bicara tentang Pengorbanan dan Dedikasi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved