Berita Nagan Raya
Badan Jalan Turun Hampir di Seluruh Jembatan Lintas Tripa Bawah, Beberapa Titik Jalan Terancam Putus
Penurunan permukaan jalan berkisar antara 10 Cm hingga 20 Cm hampir di seluruh titik lokasi jembatan.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Terutama kawasan Desa Pasie Keube Dom atau Kuala Bungkok, Lhueng Keubeu Jagat dan Drien Tujoh.
Permukaan aspal kawasan ini pecah kemudian membentuk lubang besar yang bertaburan. Jika turun hujan terjadi genangan air.
Menurut keterangan, kendala ini mengakibatkan, para pengemudi dan pengendara kendaraan bermotor mulai enggan melintasi jalur alternatif tersebut, terutama dari arah Blangpidie menuju Meulaboh dan sebaliknya.
Mereka memilih akses jalan nasional menanjak dan berliku, mengarungi rangkaian Gunung Trans, meskipun jaraknya lebih jauh dibanding melintasi Jalan Tripa Bawah.
Para pengguna jalan berharap, pemerintah, dalam hal ini Kementerian PU dan Dinas Bina Marga Aceh melakukan penanganan atau perbaikan peristiwa turun permukaan jalan di setiap lokasi jembatan, termasuk peningkatan kerusakan jalan lintasan Tripa Bawah.
Baca juga: Nikahi Gadis Bawah Umur Tanpa Izin Ibunya, Pria Ini Sandera & Todong Senpi ke Korban, Akhirnya Didor
Baca juga: 1,3 Juta Lowongan CPNS Dibuka Tahun 2021, Formasi Guru dan Nakes Terbanyak, Ini Tahapan Seleksinya
Baca juga: VIDEO Militer Myanmar Serang Pendemo Pakai Peluru Tajam, 10 Orang Meninggal Termasuk Gadis 14 Tahun
Terancam Putus
Persoalan lain hasil amatan Serambinews.com, ratusan meter badan jalan Tripa Bawah di beberapa titik terancam putus.
Setelah dihantam erosi hebat aliran Sungai Krueng Tripa. Kondisi badan jalan yang tampak kritis itu terjadi di kawasan Desa Moen Dua, Pasie Krubeu Dom (Kuala Bungkok) dan Drien Tujuh.
Jarak bahu jalan dengan tebing sungai di lokasi ini hanya tersisa berkisar antara 1 meter sampai 2 meter akibat terjadi erosi parah saat aliran sungai besar itu meluap.
Informasi diperoleh, peristiwa runtuh tebing sungai di lokasi tersebut pernah ditangasi instansi berwenang beberapa tahun lalu.
Dengan membangun tanggul pengaman, namun ambruk lagi setelah dihantam banjir secara berulang-ulang.(*)