Berita Jakarta

Dua Warga Besar dan 1 Warga Aceh Timur Telantar di Jakarta, Pemerintah Aceh Pulangkan ke Daerah

Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan tiga warga Aceh yang telantar di Jakarta.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Tiga warga Aceh saat menunggu bus di Loket Putra Pelangi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (4/3/2021). 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan tiga warga Aceh yang telantar di Jakarta.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal, SSTP, MSi mengatakan, ketiga warga Aceh yang selama ini telantar di ibu kota dipulangkan ke Aceh dengan menggunakan bus Putra Pelangi melalui Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur.

"Mereka nanti langsung diturunkan di tempat tujuan masing-masing sesuai dengan alamatnya," kata Almuniza kepada Serambinews.com, Kamis (4/3/2021). 

Ia menyebutkan, pemulangan masyarakat Aceh yang telantar di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya merupakan amanah dari Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT. Apalagi bagi mereka yang kurang mampu.

"Itu yang selalu kita lakukan membantu warga Aceh di perantauan, terutama yang kurang mampu, seperti dialami tiga warga Aceh yang dipulangkan hari ini dari Jakarta," kata Almuniza.

Baca juga: HMI Lhokseumawe Gelar Aksi Damai di PN Kisaran Sumut, Serahkan Pernyataan Sikap & KTP Warga Aceh

Baca juga: 22 Ha Tanaman Padi di Aceh Besar Puso, Begini Cara Manfaatkan Subsidi Asuransi, Diganti Rp 6 Juta/Ha

Baca juga: Warga Sandera Mobil Damkar, Kebakaran di Grong-Grong

Almuniza menerangkan, selain membantu tiket, pihaknya juga memberikan uang saku untuk digunakan selama perjalanan.

Adapun ketiga warga Aceh yang telantar di ibu kota itu adalah Sopian (73), warga Kampung Jawa, Idi Rayeuk, Aceh Timur, dan Abu Bakar Yahya (55) bersama anaknya Taqwa Rizki (15) warga Atong, Montasik, Aceh Besar.

Abu Bakar mengaku, ia sudah berada di Jakarta bersama anaknya sekitar dua bulan, karena mendapatkan tawaran pekerjaan dari kawannya di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

"Pekerjaannya jualan mie Aceh. Tapi sesampai saya di Jakarta, baru beberapa hari bekerja, warungnya sudah dijual pemiliknya, sehingga tidak tahu lagi mau kerja di mana," katanya.

Abu bakar juga menyampaikan, bahwa selama ini dirinya hidup berpindah-pindah dari rumah kawan ke kawan lainnya.

Baca juga: CPNS 2021 - Pendalaman Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Bagian UUD 1945

Baca juga: Kapal Aceh Hebat 3 Beroperasi Pekan Kedua Maret

Baca juga: Aduh, Kasus Positif Covid-19 di Langsa Bertambah Lagi, Totalnya Kini Menjadi 6 Orang

Oleh karena tidak memungkinkan lagi hal itu dilakukannya, maka ia meminta bantuan ke Pemerintah Aceh untuk dipulangkan.

Sementara, Sopian mengaku ke ibu kota untuk melayat isterinya yang meninggal sekitar delapan hari yang lalu, di Kampung Maja Dukuh, Desa Mender, Bandung, Serang, Banten.

Atas perhatian tersebut, mereka menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya Badan Penghubung Pemerintah Aceh karena sudah memfasilitasi pemulangan mereka ke Aceh.

"Terima kasih kepada Pemerintah Aceh dan BPPA," ujar mereka.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved