Berita Banda Aceh

Tangkapan Nelayan Mulai Meningkat, Harga Ikan Berangsur Turun, Ini Harga di PPS Lampulo Banda Aceh

Pada hari Rabu, 3 Maret 2021 kemarin, ada tujuh unit kapal yang pulang melaut. Rata-rata setiap kapal membawa pulang ikan 10 - 15 ton.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/HERIANTO
FOTO TAK TERKAIT DENGAN BERITA - Suasana lelang ikan di Dermaga PPS Lampulo, Banda Aceh, minim pembeli karena harga ikan yang melambung tinggi. Foto direkam Minggu (17/1/2021). 

Dikonfirmasi Serambinews.com secara terpisah, eksportir ikan, Almer Nafis, mengatakan tangkapan nelayan yang mulai meningkat ini baru memenuhi untuk pasar lokal. 

Sedangkan untuk kualitasi ekspor yang ikannya harus dibekukan dan diolah lagi, belum memenuhi syarat untuk dibekukan karena kualitasnya masih kurang bagus. 

Almer menyebutkan sejak Februari 2021, pihaknya belum bisa mengumpul ikan untuk ekspor.

Hal ini disebabkan, hasil tangkapan ikan nelayan sedang menurun, karena faktor angin dan gelombang air di tengah laut masih kencang dan tinggi, sehingga banyak kapal nelayan belum pergi melaut.

Kalaupun ada yang pergi melaut, ungkap Almer, hasil tangkapan yang dibawa pulang hanya sekitar 3 – 4 ton.

Almer memperkirakan, hasil tangkapan ikan nelayan akan meningkat kembali, pada minggu kedua bulan ini, karena tekanan angin dan gelombang air laut menurut perkiraan BMKG, sudah mulai kembali ormal. 

Pada saat gelombang laut normal, menurut Almer, ikan akan kembali bermain di permukaan laut, di saat itu hasil tangkapan boat ikan nelayan akan meningkat.

Sejak tanggal 1 – 4 Maret ini, kata Almer, kapal nelayan yang bawa pulang ikan dari melautnya ke dermaga PPS Kutaradja di Lampulo, memang sudah mulai banyak, yakni mencapai 10 – 15 ton unit kapal.

Tapi jenis ikan yang dibawa pulang, kualitasnya masih belum bisa dibekukan untuk ekspor.

“Kita tunggu sampai minggu kedua bulan ini.

Begitu ikan yang dibawa pulang banyak dan kualitasnya bagus, pada saat itu, kita beli sebanyak-banyaknya dari nelayan untuk dibekukan dan diekspor kembali ke Jepang, Brunei Darussalam, Singapura. 

Begitu juga ke negara-negara Eropa, Amerika dan negara lainnya,” ujar Almer.

Baca juga: Misteri Calon Wagub PNA, Kata Sayuti Abubakar, Sekjen PNA yang Jelaskan

Almer menjelaskan, permintaan ikan beku di luar negeri saat ini, memang sedang tinggi, begitu juga harganya.

"Ikan beku sebanyak 12 ton yang pernah kita eskpor ke Brunei Darusslam pada akhir Januari lalu, ikan yang dikumpulkan pada bulan Desember 2020 - Januari 2021 lalu.

Bulan Februari 2021, karena ikannya sedikit, maka tidak ekspor, dijual untuk pasar lokal saja,” ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved