Moeldoko Terima Pinangan Via Telepon, Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB
Moeldoko menerima dipilih jadi orang nomor satu di partai Demokrat versi KLB melalui panggilan suara.
"Memang sejak awal motif dan keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah, yaitu ingin mengambil alih Partai Demorkat yang sah dengan inkonstitusional," ujar putra sulung SBY itu.
AHY berujar sikap yang ditunjukkan Moeldoko dalam upaya kudeta Partai Demokrat tidak layak ditiru, dan bukan merupakan sikap ksatria. "Bagi kami, sikap dan perilaku tersebut bukanlah sikap dan perilaku yang ksatria, bukan perilaku sikap yang dapat dicontoh dengan baik," kata AHY.
AHY juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk tak mengesahkan kepengurusan dari KLB di Sumut tersebut. "Saya meminta dengan hormat kepada bapak Presiden Joko Widodo khususnya, Menteri Hukum dan HAM untuk tidak memberikan pengesahan dan legitimasi kepada KLB ilegal yang jelas-jelas melawan hukum tadi," ujar AHY.
Tak hanya itu, AHY menegaskan sudah siap menempuh jalur hukum dan melaporkan semua pihak yang terlibat dalam KLB yang disebutnya ilegal. "Langkah yang akan kami tempuh setelah ini adalah melalui tim hukum yang sudah kami persiapkan. Melaporkan panitia dan siapa pun yang tadi terlibat dalam KLB ilegal kepada jajaran penegak hukum," tegas AHY.
Baca juga: BUMG Pucok Krueng di Aceh Selatan Kembangkan Usaha Air Minum Dalam Kemasan
Baca juga: Militer dan Polisi Myanmar Ancam dan Takuti Pengunjuk Rasa Melalui TikTok
"Kami berikhtiar, berjuang untuk mempertahankan kedaulatan sekaligus mencari keadilan," tambahnya.
Lebih lanjut, AHY memohon agar masyarakat Indonesia dapat mendoakan perjuangan dan memberikan dukungan kepada pihaknya dan kader Partai Demokrat yang sah demi menjaga demokrasi Indonesia.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia dimana pun berada, di hadapan mimbar ini saya bersaksi bahwa kami akan terus berjuang untuk mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai kami," ujar AHY.
"Juga insya Allah kami akan terus berjuang untuk terus menjaga demokrasi dan menegakkan keadilan di negeri ini. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.(Tribun Network/dit/fik/wly)