Breaking News

Moeldoko Terima Pinangan Via Telepon, Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Moeldoko menerima dipilih jadi orang nomor satu di partai Demokrat versi KLB melalui panggilan suara.

Thumbnail Youtube Serambi On TV
Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan hari ini Jumat (5/3/2021) di hotel The Hill and Resort Sibolangit berujung ricuh. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima pemilihan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko menerima dipilih jadi orang nomor satu di partai Demokrat versi KLB melalui panggilan suara.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujar Pimpinan Sidang KLB Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun kepada Moeldoko melalui panggilan telepon.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan sejumlah pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya. Tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Baca juga: Kisah Abang Tinggal Bersama Mayat Adiknya yang Membusuk, Mengaku Takut Sendirian 

Baca juga: Jadi Kurir Sabu, Mantan Anggota DPRK Pidie Jaya Mengaku Terjerat Utang Usai Pemilu

Baca juga: AHY Tegaskan Masih Ketua Umum Partai Demokrat yang Sah, Sebut KLB di Sumatera Utara Ilegal

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima. "Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Sebelum menerima penetapan eks panglima TNI itu terlebih dahulu melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta KLB yang harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB. Kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai ketua umum.

Para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang bersedia menerima keputusan kongres luar biasa versi (KLB) Partai Demokrat. Menurut AHY, bersedianya Moeldolo menerima keputusan menjadi Ketua Umum versi KLB Sumut, menandakan apa yang diucapkan Moeldoko sebelumnya telah runtuh.

Baca juga: Demokrat Aceh: KLB Bodong Demokrat di Sumut Merusak Demokrasi Indonesia

Baca juga: Arab Saudi Tutup 366 Bangunan, Terbukti Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19

Baca juga: Kasus Nelayan Kompresor di Simeulue Dilimpahkan ke Jaksa, 5 Anggota Pokmaswas Masih Ditahan

Saat itu diketahui, Moeldoko menyebut permasalahan Demokrat merupakan urusan internal dan tidak ada keterkaitan dirinya.

"Jadi sekali lagi saya mengatakan bahwa apa yang dia sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri," ujar AHY.

Karena itu, AHY menilai bahwa keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta Partai Demokrat sudah dilakukan sejak dari awal.

"Memang sejak awal motif dan keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah, yaitu ingin mengambil alih Partai Demorkat yang sah dengan inkonstitusional," ujar putra sulung SBY itu.

AHY berujar sikap yang ditunjukkan Moeldoko dalam upaya kudeta Partai Demokrat tidak layak ditiru, dan bukan merupakan sikap ksatria. "Bagi kami, sikap dan perilaku tersebut bukanlah sikap dan perilaku yang ksatria, bukan perilaku sikap yang dapat dicontoh dengan baik," kata AHY.

AHY juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk tak mengesahkan kepengurusan dari KLB di Sumut tersebut. "Saya meminta dengan hormat kepada bapak Presiden Joko Widodo khususnya, Menteri Hukum dan HAM untuk tidak memberikan pengesahan dan legitimasi kepada KLB ilegal yang jelas-jelas melawan hukum tadi," ujar AHY.

Tak hanya itu, AHY menegaskan sudah siap menempuh jalur hukum dan melaporkan semua pihak yang terlibat dalam KLB yang disebutnya ilegal. "Langkah yang akan kami tempuh setelah ini adalah melalui tim hukum yang sudah kami persiapkan. Melaporkan panitia dan siapa pun yang tadi terlibat dalam KLB ilegal kepada jajaran penegak hukum," tegas AHY.

Baca juga: BUMG Pucok Krueng di Aceh Selatan Kembangkan Usaha Air Minum Dalam Kemasan

Baca juga: Militer dan Polisi Myanmar Ancam dan Takuti Pengunjuk Rasa Melalui TikTok

"Kami berikhtiar, berjuang untuk mempertahankan kedaulatan sekaligus mencari keadilan," tambahnya.

Lebih lanjut, AHY memohon agar masyarakat Indonesia dapat mendoakan perjuangan dan memberikan dukungan kepada pihaknya dan kader Partai Demokrat yang sah demi menjaga demokrasi Indonesia.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia dimana pun berada, di hadapan mimbar ini saya bersaksi bahwa kami akan terus berjuang untuk mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai kami," ujar AHY.

"Juga insya Allah kami akan terus berjuang untuk terus menjaga demokrasi dan menegakkan keadilan di negeri ini. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.(Tribun Network/dit/fik/wly)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved