Jika Negara Akui Moeldoko, Pengamat Politik: Lonceng Kematian Partai Demokrat Semakin Kencang
Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Moeldoko bisa bernasib sama dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Partai Demokrat juga tidak akan bisa besar dan bahkan menjadi yang terbesar seperti tahun 2009 lalu jika tanpa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Suka ataupun tidak itu adalah fakta. Moeldoko bisa gantikan itu?,” ujarnya yang penuh keraguan terhadap Moeldoko.
Pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) ini mencontohkan seperti kepemimpinan para mantan jenderal TNI lainnya.
“Seperti mantan jendral-jenderal lainnya mimpin partai, KSP (Moeldoko) ini tak lebih dari Sutiyoso, Hendro, Edi Sudrajat, yang gagal membesarkan partai,” jelasnya.
Bisa jadi, menurut kacamata Saiful Mujani, Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Moeldoko bisa bernasib sama dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
“Akibatnya, 2024 Partai Demokrat bisa menjadi seperti Hanura sekarang, yang hilang di parlemen setelah Wiranto tak lagi mimpin partai itu.
Baca juga: Moeldoko Terima Pinangan Via Telepon, Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB
Baca juga: Andi Mallarangeng: Moeldoko Direstui Pak Lurah Maju di Pilpres 2024, Didukung NasDem dan PKB
Ia pun mengatakan, hasil akhir dari manuver KSP Moeldoko ini adalah membunuh Partai Demokrat itu sendiri.
“Partai Demokrat mati di tangan seorang pejabat negara. Backsliding (kemunduruan) demokrasi Indonesia makin dalam,” paparnya.
Saiful pun menuturkan, pelemahan demokrasi di Indonesia bisa dihentikan dengan cara negara tidak ikut campur dalam urusan internal partai.
“Presiden punya wewenang lebih dari cukup untuk menghentikan kemerosotan demokrasi ini. Tapi ini sebagian tergantung pada komitmen presiden untuk demokrasi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, KLB versi Sumut Partai Demokrat yang diselenggarakan pada Jumat (5/3/2021) menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025.
Berdasarkan siarang langsung yang ditayangkan Kompas TV, politisi Demokrat yang sebelumnya dipecat, Jhoni Allen Marbun, membacakan, ada dua kandidat ketua umum dalam KLB tersebut.
Kedua kandidat tersebut ialah Moeldoko dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus mantan Ketua DPR Marzuki Alie.
Baca juga: Kader Aceh Tetap Loyal ke AHY, Pastikan tak Ada Pengurus Hadiri KLB
Baca juga: Massa AHY Babak Belur, Bentrokan Berdarah di KLB Partai Demokrat
Baca juga: SBY: KLB Abal-abal, Moeldoko Telah Mendongkel dan Merebut Posisi Ketua Umum Demokrat dari AHY
Namun peserta KLB akhirnya memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Menetapkan Dr. H. Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujar Jhoni Allen dalam siaran langsung di Kompas TV, Jumat sore.