Breaking News

Jurnalisme Warga

Untuk Gas, Medan Masih Bergantung pada Aceh

KEBUTUHAN energi gas Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) hingga kini masih dipasok dari Aceh

Editor: bakri
Prof. Dr. APRIDAR, S.E., M.Si., Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, Bireuen dan Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Malikussaleh, melaporkan dari Kota Lhokseumawe 

Sejauh ini, kebutuhan gas masyarakat dan PLN Sumbagut lebih banyak menggunakan gas yang disalurkan dari Aceh, sehingga ketergantungan Medan terhadap Aceh dari segi pasokan gas sangatlah tinggi. Namun, PLN Sumbagut mengirimkan kembali arus listrik tersebut melalui sistem saluran udara tegangan ekstratinggi (Sutet) ke Aceh.

Pola kebijakan yang memosisikan Medan sebagai pusat perputaran perekonomian secara regional menjadikan daerah tersebut makin tinggi pertumbuhan ekonominya. Ketergantungan Aceh kepada Medan jauh lebih besar dibandingkan ketergantungan Medan terhadap Aceh. Dengan kata lain, Aceh dijadikan sebagai pasar yang sangat potensial untuk penyaluran berbagai produk yang berasal dari Medan.

Berbagai kebutuhan, seperti alat-alat bagunan, beras, terigu, telur ayam, paku, tripleks, jarum plus benang saja pun, Aceh sepenuhnya bergantung pada Medan. Walaupun banyak hasil sawah padi berasal dari Aceh, di mana gabah tersebut dijual ke Medan dan kemudian pengusaha Medan menggunakan kilang sederhana mengolah padi menjadi beras berkualitas (ramos), kemudian dijual kembali ke Aceh. Sehingga, nilai tambah yang lebih banyak dinikmati oleh pengusaha Medan. Hanya kebutuhan gas sebagai energi yang masih dipasok Medan dari Aceh, yang membuat Medan belum mampu memenuhi kebutuhan rutin dari energi tersebut. Sedangkan untuk komoditas lain pada umumnya Acehlah yang sangat bergantung kepada regional Medan.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved