AHY Sindir Moeldoko yang Ngaku Cinta Partai Demokrat: Mencintai Tak Harus Memiliki
Alih-alih mencintai Partai Demokrat, AHY menuding Moeldoko hanya ingin 'merebut' partai.
SERAMBINEWS.COM - Awal-awal isu kudeta berhembus, Moeldoko pernah mengakui kalau ia mencintai partai Demokrat.
Namun, belakangan ia terpilih jadi ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi sindiran pedas terhadap Moeldoko.
Hal itu disampaikan AHY ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) dengan para petinggi Partai Demokrat di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Minggu (7/3/2021).
AHY mengatakan, untuk membangun partai perlu adanya rasa mencintai dari para anggota dan pengurus.
Dan hal itu tak ada dalam diri Moeldoko, kata AHY.
Alih-alih mencintai Partai Demokrat, AHY menuding Moeldoko hanya ingin 'merebut' partai.
Baca juga: CPNS 2021 - Berikut Ukuran Maksimal File Scan KTP dan Pas Foto untuk Mendaftar CPNS 2021
Baca juga: Enam Jam Setelah Dirawat di RSU Cut Meutia Aceh Utara, Bayi Diduga Menderita Gizi Buruk Meninggal
"Katanya KSP Moeldoko itu mencintai (Partai Demokrat) katanya. Ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki, yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai tapi ingin memiliki Partai Demokrat," kata AHY, dikutip Tribunnews.com.

"Mereka (para pengurus) adalah petarung yang sah mereka tidak selalu berteriak tetapi mempunyai kegigihan dan determinasi untuk terus membesarkan Partai Demokrat," tegasnya.
"Kami yang ada di sini tidak kemana-mana saat Demokrat terpuruk. Mereka mengatakan telah berkorban dan berjuang untuk Demokrat, padahal kenyataannya ketika kami berjuang mereka kemana," ungkap AHY.
Baca juga: Fakta Wali Kota Blitar Nyanyi Sambil Joget, Bagikan Uang Tanpa Masker, Ngaku Agar Tak Sepi
Baca juga: Mayangsari Geram Dicap Pelakor, Tegaskan Putrinya Anak Bambang Trihatmodjo: Tak Ada yang Ditutupin
Moeldoko Ngaku Cinta Partai Demokrat
Pada awal-awal berhembusnya isu kudeta di tubuh Partai Demokrat, Moeldoko mengaku mencintai Partai Demokrat.
Awalnya ia menceritakan perihal dirinya yang pernah didatangi tamu beberapa kader Demokrat.
Kendati demikian, ia memang kerap didatangi tamu dari berbagai kalangan.
Moeldoko menyebut, ketika kader itu datang, mereka curhat tentang kondisi yang dihadapi.
Sebagai orang yang mencintai Partai Demokrat, dia prihatin.

"Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja, berikutnya ya dengerin aja. Saya sih sebenernya prihatin lihat situasi itu, karena saya bagian yang mencintai Demokrat," ucap Moeldoko.
"Mungkin dasarnya foto-foto. Orang dari Indonesia Timur dari mana-mana datang ke sini pengen foto sama gua, sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata Moeldoko.
"Itulah menunjukan seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapapun. Kalau itu jadi persoalan yang digunjingkan silakan saja, saya tidak keberatan.”
Baca juga: Aceh Masih Andalkan Beras Lokal, Kepala Bulog Pastikan Belum Pernah Minta Stok Beras Impor
Baca juga: Kecewa pada Kaesang, Sahabat Felicia Ungkap Kesalahan Besar Putra Jokowi: Anda Pria Macam Apa?
Terpilih Jadi Ketum
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko resmi terpilih sebagia Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB tersebut dilakukan oleh kader Demokrat yang kontra kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, pada Jumat (5/3/2021).

Lewat telepon, Moeldoko mengucapkan terima kasih kepada para kader.
Akan tetapi dirinya menanyakan apakah pemilihan sudah dilakukan sesuai AD-ART atau tidak.
"Saya berterima kasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko, dikutip dari siaran Kompas TV, Jumat (5/3/2021).
Diberitakan Kompas.com, dia juga menanyakan kesiapan kader untuk bekerja bersama demi kepentingan nasional.
Apa kalian siap membangun partai dan memegang teguh komitmen demi bangsa dan negara tanpa kepentingan pribadi?" tanya dia.
"Siap," jawab para peserta KLB.
Penetapan Moeldoko sebagai ketua umum dilakukan oleh Jhoni Allen.
" Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat," kata Jhoni.
Peserta pun riuh menyatakan setuju.
"Setuju!" teriak para peserta.
Selain Moeldoko, nama Marzuki Alie juga menjadi calon ketum.
Kendati demikian dia mengundurkan diri dan ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Dalam forum yang sama, kepemimpinan AHY dinyatakan demisioner.
"Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner," ucap Jhoni.
Belum ada respon dari Partai Demokrat kubu AHY.
(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Moeldoko Ngaku Cinta Partai Demokrat, AHY Beri Sindiran Pedas: Mencintai Tak Harus Memiliki