Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof M Dien Madjid, Islam Masuk ke Gayo via Jalur Peureulak

Pendapat ini disampaikan sejarawan nasional dan guru besar sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof M Dien Madjid dalam “BincangKopi #2 Musara

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof M Dien Madjid 

Di Pesantren Cot Kala, Johansyah berhasil menguasai beberapa cabang ilmu agam dan kemudian ia ditugaskan mengembangkan sayap dakwah Islam ke bagian utara, Pidie dan Aceh besar (sekarang) bersama 17 santri Cot Kala.

Rombongan dakwah ini dipimpin Syekh Abdullah Kana'an,  yang berasal dari Mesir.

“Suatu hari safari dakwah tiba di Lamkrak Aceh besar yang saat itu sedang terjadi perang antara Kerajaan Indera Purba dengan pasukan Cina pimpinan Putri Neng.

Pasukan Kerajaan Indera Purba terdesak. Syekh Abdullah Kana’an bersedia membantu Indera Purba, asalkan raja dan rakyat Indera Purba masuk Islam.

Syarat ini dipenuhi. Kemudian dalam suatu rapat besar persiapan perlawanan kepada pasukan Cina, Syekh Abdullah Kana’an lalu menunjuk Johansyah sebagai pemimpin pasukan.

Johansyah mulai mengatur Strategi dengan  mengalirkan  pasukan infantri di daerah-daerah yang sebelumnya luput dari perhatian pasukan Cina.

Pasukan kavaleri  berupa pasukan gajah mendobrak benteng pasukan Cina. Strategi ini berhasil. Pasukan Putri Neng  tersudut dan kucar-kacir.

Syekh Abdullah Kana’an kemudian menemui Puteri Neng. Selain sudah takluk, Puteri Neng juga kemudian mendapat hidayah dan memeluk Islam atas bimbingan Abdullah Kana’an.

Kerajaan Indera Purba meraih kemenangannnya.

Johansyah, sang pemimpin perang, kemudian dinikahkan dengan putri Raja Indra Purba, bernama Putri Indra  Kesuma, Johansyah mendirikan  Kerajaan Lamuri dan bergelar Sultan Alaidin Johansyah pada 1225 M.

Versi lain, menyebutkan, kata Dien Madjid, Kerajaan Indera Purba sedang diserang oleh pasukan Cina pimpinan Puteri Nian Nio Liang Khi, yang sebelumnya sudah menaklukan Kerajaan Indra Jaya.

Dalam deru perang itu,  rombongan Syiah Hudan Pimpinan Syekh Abdullah Kana’an berikut 300 santrinya dari Kerajaan Perlak, Dayah Cot Kala, Bayeun.

Dalam rombongan itu terdapat putra Raja Linge Merah Adi Genali, bernama Merah Johansyah. Rombongan ini datang dalam rangka dakwah Islam.

Atas bantuan dan dukungan dari Abdullah Kana’an dan rombongannya, Kerajaan Indera Purba berhasil memenangi pertempuran dengan pasukan Cina Nian Nio  atau dalam cacatan sejarawan Aceh menyebut Puteri Neng. 

Atas kemenangan itu, Raja Indera Sakti yang memimpin kerajaan Indera Purba menyatakan masuk Islam bersama seluruh rakyatnya. Merah Johan kemudian dinikahkan dengan Putri Blieng Indra Kesuma, putri dari Raja Indra Sakti.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved