Hari Perempuan Internasional 2021
Hari Perempuan Internasional 2021, Ini 15 Kutipan Inspiratif, Cocok untuk Status, WA, IG dan Twitter
15 kutipan atau Quotes ini bisa kamu jadikan status WhatsApp, Twitter hingga caption Instagram.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEW.COM - Selamat memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD)!
Untuk merayakan pencapaian, kontribusi dan pentingnya perempuan di dunia ini, setiap tahun, Hari Perempuan Internasional jatuh pada tanggal 8 Maret.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2021, mengutip dari Boldsky, berikut Serambinews.com rangkum 15 kutipan inspiratif yang dibagikan oleh wanita yang memilih untuk tidak menyerah dan membawa perubahan dalam masyarakat lengkap dengan bahasa Inggris.
Kutipan atau Quotes ini bisa kamu jadikan status WhatsApp, Twitter hingga caption Instagram.
1. "Seorang gadis harus memiliki dua hal: berkelas dan menakjubkan." Coco Chanel
"A girl should be two things classy and fabulous."
2. "Berpikirlah seperti seorang ratu. Seorang ratu tidak takut gagal. Kegagalan adalah batu loncatan lain menuju kebesaran." - Oprah Winfrey
"Think like a queen. A queen is not afraid to fail. Failure is another stepping stone to greatness."
Baca juga: Hari Ini Peringatan Hari Perempuan Internasional, Ini 13 Makanan Terbaik dan Sehat untuk Wanita
3. "Wanita yang berperilaku baik jarang membuat sejarah." - Laurel Thatcher Ulrich
"Well-behaved women seldom make history."
4. "Di atas segalanya, jadilah pahlawan dalam hidup Anda, bukan korban." - Nora Ephron
"Above all, be the heroine of ypur life, not the victim."
5. "Wanita yang berusaha untuk setara dengan pria tidak memiliki ambisi." - Marilyn Monroe
"Women who seek to be aqual with men lack ambition."
6. "Wanita bersuara, menurut definisi, adalah wanita yang kuat." - Melinda Gates
"A woman with a voice is by definition, a strong women."
7. "Sebagai seorang wanita, saya tidak memiliki negara. Sebagai seorang wanita, saya tidak menginginkan negara. Sebagai seorang wanita, negara saya adalah seluruh dunia." Virginia Woolf
"As a woman i have no country. As a woman, i want no country. As a woman, mycountry is the whole world."
Baca juga: Hanya Berbahan Dasar Tomat, Ini 10 Masker Wajah untuk Kesehatan dan Kecantikan Kulit yang Luar Biasa
8. "Kita perlu membentuk kembali persepsi kita sendiri tentang cara kita memandang diri kita sendiri. Kita harus menjadi wanita dan memimpin." - Beyonce
"We need to reshape our own perception of how we view ourselves. We have to step up as women and take the lead."
9 . "Jika Anda ingin sesuatu dikatakan, tanyakan pada seorang pria; jika Anda ingin sesuatu dilakukan, tanyakan pada seorang wanita." Margaret Thatcher
"If you want something said, ask a man; if you want something done, ask a woman."
10. "Pria diajar untuk meminta maaf atas kelemahan mereka, wanita untuk kekuatan mereka." Lois Wyse
"Men are taught to apologize for their weaknesses, women for their strenghths."
11. "Wanita adalah sumber bakat terbesar yang belum tersentuh di dunia." Hillary Clinton
"Woman are the largest untapped reservoir of talent in the world."
12. "Seseorang tidak dilahirkan, melainkan menjadi seorang wanita." Simone de Beauvoir
"One is not born, but rather becomes a woman."
Baca juga: Cewek Wajib Tahu, Ini 5 Produk Kecantikan Berbasis Cokelat yang Harus Dibeli & Segudang Manfaatnya
13. "Anda bisa menjadi cantik pada usia tiga puluh, menawan pada usia empat puluh, dan tak tertahankan selama sisa hidup Anda." - Coco Chane
"You can be gargeous at thirty, charming at forty, and irresistible for the rest of your life."
14. "Kami membutuhkan wanita di semua tingkatan, termasuk atas, untuk mengubah dinamika, membentuk kembali percakapan, untuk memastikan suara wanita didengar dan diperhatikan, tidak diabaikan dan diabaikan." - Sheryl Sandberg
"We need woman at all levels, including the top, to change the dynamic, reshape the conversation, to make sure women's voices are hard and heeded, not overlooked and ignored."
15. Wanita, jika jiwa bangsa ingin diselamatkan, saya percaya Anda harus menjadi jiwanya." - Coretta Scott King
"Women, if the soul of the nation is to be saved, i believe you must become its soul."
Mengapa Ada Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret?
Melansir dari Kompas.com, setiap tahun, 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD), untuk merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.
Mengutip laman IWD, Hari Perempuan Internasional juga dirayakan sebagai kampanye untuk mempercepat tercapainya kesetaraan gender.
Pada perayaan Hari Perempuan Internasional tahun 2021, tema yang diusung adalah 'Choose to Challenge' atau 'Memilih untuk Menantang'.
Tema tersebut bermakna sebagai seruan kepada semua pihak untuk menantang dan menyerukan tentang bias dan ketidaksetaraan gender, serta merayakan pencapaian perempuan.
Latar belakang Hari Perempuan Internasional
Melansir NBC News, 8 Maret 2019, KaeLyn Rich, penulis buku Girls Resist! A Guide to Activism, Leadership and Starting a Revolution, mengatakan, cikal bakal perayaan Hari Perempuan Internasional dapat ditelusuri hingga tahun 1900-an.
"Saya rasa banyak orang melihat IWD sebagai bagian dari Women's History Month, atau bagian dari perayaan umum pencapaian perempuan dan pemahaman mereka berhenti di situ," kata Rich.
"Pada awalnya, IWD adalah hari protes massa dan aksi kolektif yang diorganisir oleh dan untuk perempuan," kata dia.
Berdasarkan catatan IWD, sejarah Hari Perempuan Internasional dapat dilacak hingga awal 1900-an, ketika dunia sedang bergejolak dengan industrialisasi.
Pada waktu itu, dunia tengah dihadapkan dengan ledakan populasi manusia serta kebangkitan ideologi radikal.
Gerakan kolektif perempuan bermula dari keresahan dan perdebatan kritis yang terjadi di antara perempuan.
Penindasan dan ketimpangan yang mereka alami, memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengampanyekan perubahan.
Hari Perempuan Internasional pertama diusulkan
Pada tahun 1908, 15.000 wanita berunjuk rasa di New York City, Amerika Serikat, menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak mengikuti pemilu.
Lalu, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional (NWD) pertama diperingati di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari 1909.
Perempuan di Amerika Serikat terus merayakan NWD pada Minggu terakhir Februari, hingga tahun 1913. Pada 1910, Konferensi Buruh Wanita Internasional jilid dua diadakan di Kopenhagen, Denmark.
Seorang perempuan bernama Clara Zetkin, pemimpin 'Kantor Perempuan' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama untuk menyuarakan tuntutan kolektif perempuan.
Konferensi yang dihadriri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, dan partai sosialis itu menyambut saran Zetkin dengan persetujuan bulat, dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional disetujui.
Perayaan pertama Hari Perempuan Internasional
Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1910, Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss, pada 19 Maret 1911.
Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri demonstrasi perdana IWD yang mengampanyekan hak perempuan untuk bekerja, mengikuti pemilu, mendapat pelatihan, memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.
Akan tetapi, pada 25 Maret 1911, 'Kebakaran Segitiga' yang tragis di New York City merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi.
Insiden memilukan tersebut menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang ketenagakerjaan di Amerika Serikat, yang kemudian menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional pada tahun berikutnya.
Hari Perempuan Internasional sekarang
Di masa sekarang, gagasan dan konsep tentang kesetaraan gender kini bukan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan.
Kini, perempuan memiliki kesempatan untuk berada di pemerintahan, kesetaraan yang lebih besar dalam hak-hak legislatif, dan apresiasi terhadap pencapaian mereka di berbagai bidang.
Akan tetapi, masih terdapat sejumlah benang kusut permasalahan perempuan yang belum terpecahkan, seperti masih adanya ketidaksetaraan upah antara perempuan dan laki-laki, juga kasus-kasus kekerasan domestik yang lebih dominan dialami perempuan.
Meski demikian perbaikan besar telah dilakukan.
Perempuan kini bisa menjadi astronot, perdana menteri, memperoleh pendidikan tinggi, bebas untuk bekerja dan memiliki keluarga, serta memiliki kebebasan untuk memilih tujuan hidupnya.
Hari Perempuan Internasional juga ditetapkan sebagai hari libur resmi di banyak negara, seperti Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, China (khusus perempuan), Kuba, Georgia, Guinea-Bissau, Eritrea, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Madagaskar (khusus perempuan), Moldova, Mongolia, Montenegro, Nepal (khusus perempuan), Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraina, Uzbekistan, Vietnam, dan Zambia.
Di beberapa negara, Hari Perempuan Internasional juga dipandang setara dengan Hari Ibu.
Pada hari itu, anak-anak akan memberikan hadiah kecil kepada ibu dan neneknya. (Serambiews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: UEA Mulai Bangun Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo, Bagian Investasi UEA Rp 328 Triliun
Baca juga: Khabib Bongkar Penyebab Temannya, Petr Yan Lakukan Tendangan Haram Ini
Baca juga: Milisi Houthi Tebar Ancaman ke Kilang Minyak Aramco, Balas Serangan Udara Saudi ke Yaman