Isra Miraj
Isra Miraj – Ketika Nabi Musa Pernah Meminta Kepada Allah Agar Digolongkan Jadi Ummat Nabi Muhammad
Peristiwa Isra Miraj merupakan satu diantara mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan suci Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju langit ketujuh Sidratul Muntaha dalam satu malam.
Setiap orang beriman pasti tidak akan bertanya dua kali ketika mendengar kisah Isra dan Miraj meskipun kejadian tersebut susah untuk diukur dengan logika manusia.
Peristiwa Isra Miraj merupakan satu diantara mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Tidak ada manusia sebelum Nabi Muhammad SAW dan sesudahnya sampai hari kiamat yang pernah bertemu langsung berhadapan hadapan dengan Allah SWT, selain beliau.
Sungguh beruntung, menjadi ummat Nabi Muhammad SAW, sebab Nabi Musa as pernah meminta kepada Allah untuk digolongkan menjadi umat Nabi Muhammad.
Sebab Nabi Muhammad memiliki kemuliaan yang Agung.
Baca juga: Peristiwa Seusai Isra Miraj Berlangsung, dari Rasul Sedih Sampai Dipermalukan Abu Jahal
Baca juga: Peristiwa Isra Mikraj, Dua Perjalanan Nabi Dalam Semalam Menuju Langit Ketujuh Sidratul Muntaha
Kisah Nabi Musa as pernah meminta kepada Allah untuk digolongkan menjadi umat Nabi Muhammad, dimuat dalam buku 'Kejadian Isra' Mi'raj: Sebelum-Saat-Sesudah’ ditulis oleh Shabri Shaleh Anwar.
Dalam Kitab Thaharatul Qulub, karya Syaikh al Arif-billah Abdul Aziz ad-Dairini rahimahullah, tertulis suatu uraian tentang apa yang Nabi Musa as, temukan di dalam lauh-lauh.
Lauh-lauh atau Lauh mahfuz adalah kitab tempat Allah menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta.
Lauh Mahfuz telah disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak 13 kali.
Berikut kisahnya
Ketika Musa as membaca lauh-lauh tersebut, ia mendapati suatu berita tentang sifat-sifat suatu umat yang Allah rahmati.
Mereka adalah umat yang akan muncul di masa depan, jauh setelah zaman Musa as.
Berkatalah Musa as, "Ya Allah! Siapakah gerangan umat yang dirahmati seperti yang aku dapati dalam lauh-lauh ini?".