Isra Miraj
Isra Miraj – Ketika Nabi Musa Pernah Meminta Kepada Allah Agar Digolongkan Jadi Ummat Nabi Muhammad
Peristiwa Isra Miraj merupakan satu diantara mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Besar Muhammad SAW.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Maka berfirmanlah Allah:
"Itu adalah umat Muhammad! Mereka rela dengan rezeki yang sedikit yang Aku berikan kepada mereka, maka Aku pun rela dengan amalan yang sedikit dari mereka! Akan Aku masukkan mereka ke dalam surga dengan kesaksian laa ilaaha ilallah!"
Berkata Musa as, "Ya Allah! Aku dapati di dalam lauh lauh ini suatu umat yang akan dibangkitkan pada Hari Qiyamah dengan wajah-wajah yang bercahaya seperti bulan purnama, jadikanlah mereka itu umatku!"
Berkatalah Allah:
"Mereka itu umat Muhammad! Aku bangkitkan mereka pada Hari Qiyamah dengan wajah-wajah yang bersinar dan bercahaya disebabkan oleh bekas-bekas wudhu dan sujud mereka."
Baca juga: Amalan dan Tata Cara Peringatan Isra Miraj 27 Rajab, dari Puasa, Istighfar hingga Bacaan Doa
Berkata Musa as, "Ya Allah! Aku dapati dalam lauh lauh ini suatu umat yang berkain selendang di pundak dan bersenjata pedang di bahu masing-masing,
mereka itu orang orang yang senantiasa bertawakal dan dadanya penuh dengan keyakinan,
mereka menyerukan nama Allah di hadapan tiap-tiap rumah Allah untuk berjihad di atas kebenaran, sehingga akhirnya mereka pun membunuh Dajjal, jadikanlah mereka itu umatku!".
Berfirman Allah: "Tidak, mereka itu umat Muhammad!"
Berkata Musa as, "Ya Allah! Aku dapati dalam lauh lauh ini suatu umat yang bershalat lima kali dalam sehari semalam, sehingga terbukalah pintu-pintu Langit dan turunlah rahmat atas mereka, jadikanlah mereka itu umatku!"
Berfirman Allah: "Mereka itu umat Muhammad!"
Berkata Musa as, "Ya Allah! Aku dapati dalam lauh lauh ini suatu umat yang berpuasa dalam sebulan (Ramadhan) untuk-Mu, lalu Engkau mengampuni kesalahan-kesalahan mereka sebelum itu, jadikanlah mereka umatku!".
Berfirman Allah: "Mereka itu umat Muhammad!"
Baca juga: Israk dan Mikraj dalam Pendekatan Sains
Berkata Musa as, "Ya Allah! Aku dapati dalam lauh lauh ini suatu umat yang mengunjungi Baitul Haram karena Mu, tiada keperluan lain kecuali itu,
mereka hanya meratap dan menangisi diri sendiri serta mengkumandangkan gema Takbir untuk membesarkan nama-Mu, jadikanlah mereka itu umatku!".