Tips Kesehatan

Jelang Ramadhan 2021, Kenali 7 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Puasa bukan hanya tentang memberi istirahat tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Pixabay.com/Chiplanay
Puasa tak hanya melatih kesabaran tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan emosional, mental hingga meningkatkan kualitas tidur Anda. 

SERAMBINEWS.COM - Ramadhan 1442 H akan segera tiba, diperkirakan jatuh pada pertengahan April 2021.

Pada momen Ramadhan, umat muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa dari matahari terbit hingga terbenam selama sebulan penuh

Puasa bukan hanya tentang memberi istirahat tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental.

Selama puasa di bulan suci Ramadhan, umat Islam harus mengendalikan emosi mereka juga yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat kata-kata seperti amarah.

Mengutip dari Boldsky, juga telah dibuktikan dalam sebuah penelitian bahwa puasa meningkatkan kesehatan emosional dan mental.

Puasa memiliki efek meningkatkan mood karena saat kita lapar tubuh melepaskan beberapa bahan kimia untuk melindungi otak.

Baca juga: Ramadhan 2021 - Hikmah Puasa, Ramadhan Bulan Sabar dan Keberkahan Puasa

Bahan kimia ini juga meningkatkan mood.

Untuk memanfaatkan manfaat psikologis dari puasa, seseorang harus berlatih mengendalikan semua emosi negatif dan menawarkan semua kewajiban agama.

Menahan makanan saja tidak dapat membantu memberikan manfaat berpuasa bagi pikiran Anda.

Apa saja manfaat puasa bagi kesehatan? Masih melansir dari Boldsky, berikut 7 manfaat puasa bagi kesehatan mental, mulai dari mengobati kecemasan dan depresi hingga meningkatkan kualitas tidur Anda.

7  Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

1. Pikiran Damai dan Bahagia

Setelah minggu pertama Ramadhan kita bisa merasakan perubahan dalam pikiran kita.

Pikiran kita menjadi tenang, damai dan bahagia. Namun, pada minggu pertama tubuh kita mulai beradaptasi dengan mode puasa ini dengan melepaskan hormon dan bahan kimia seperti adrenalin, dopamin, hormon steroid.

Baca juga: Menjelang Ramadhan 2021, Ini Beragam Manfaat Kesehatan dan Risiko yang Harus Dihindari Selama Puasa

2. Mengobati Kecemasan dan Depresi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa mengurangi gejala depresi dan kecemasan hanya setelah beberapa hari.

Puasa di bulan Ramadhan melepaskan lebih banyak endorfin di otak yang membuat Anda bahagia dan gembira.

Selama Ramadhan ada efek gabungan dari iman dan puasa yang membantu mengobati depresi.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa meningkatkan kualitas tidur.

Orang yang berpuasa bisa tidur lebih nyenyak tanpa terjaga di antaranya.

Baca juga: CPNS 2021 - Prinsip dan Penentuan Kelulusan CPNS

Setelah seminggu berpuasa, kualitas tidur Anda akan meningkat.

Tidur yang lebih nyenyak akan membuat suasana hati menjadi lebih baik.

4. Mengurangi Sakit Kepala Migrain

Telah terlihat bahwa meredakan sakit kepala migrain dan juga mengurangi episode migrain.

Banyak peneliti menemukan bahwa puasa meningkatkan kadar serotonin yang tersedia di otak, sehingga membuat Anda bahagia, rileks, dan mencegah migrain.

Baca juga: Menjelang Ramadhan 2021, Begini Cara Mudah Menghindari Asam Lambung Saat Puasa

5. Perubahan Positif di Otak

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa praktik sholat, iman, dan spiritualitas di bulan Ramadhan melibatkan dan mengubah banyak area otak.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan PET (Positive Emission Tomography) otak telah menunjukkan bahwa selama aktivitas keagamaan merangsang korteks prefrontal otak yang menentukan kepribadian, ekspresi, pengambilan keputusan, fungsi kognitif, dan lainnya.

6. Puasa Mengurangi Rasa Takut dan Agresi

Puasa menghilangkan ketakutan, kemarahan dan agresi dengan mematikan bagian amygdale di otak Anda.

Bagian otak ini berkaitan dengan emosi negatif yang mencatat ketakutan dan kemarahan dengan memantau lingkungan untuk mencari ancaman dan bahaya.

7. Puasa Mengisi Pikiran Anda Dengan Cinta dan Sukacita

Ilmuwan telah membuktikan bahwa puasa dan aktivitas keagamaan memberikan perasaan tenang, damai, cinta, dan gembira yang intens karena neurotransmiter rangsang dan penghambat dilepaskan di otak untuk menunjukkan efek emosionalnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Nama Marc Marquez Masuk Dalam Daftar MotoGP 2021, Kondisi Lengan Mulai Normal, Siap Comeback

Baca juga: Istri Oknum Polisi Ditelantarkan Bertahun-tahun Tanpa Nafkah, Rela Jadi PRT Agar Anak Bisa Makan

Baca juga: Cristiano Ronaldo Diolok-olok Usai Juventus Disingkirkan Porto, Disebut Tak Becus Jadi Pagar Betis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved