Luar Negeri

Keluarga Etnis Uighur Tuntut Keadilan untuk Saudaranya yang Hilang di Xinjiang China

Seorang wanita keturunan Uighur mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi Ekpar Asat, saudaranya yang hilang sejak 5 tahun lalu.

Editor: Faisal Zamzami
BRUST THE BUBBLE UK via TWITTER
Rayhan Asat menggunakan menggunakan platform media sosial baru Clubhouse, untuk membuka diskusi tentang apa yang mungkin menimpa saudaranya di Xinjiang China. 

Keyakinan ini muncul setelah anggota parlemen AS mengatakan saudara laki-lakinya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Ekpar dituduh menghasut kebencian etnis dan diskriminasi etnis.

Namun, Rayhan mengaku belum melihat dokumentasi untuk menguatkan dugaan atas saudaranya itu.

"Bertahun-tahun telah berlalu dan saya masih mencari jawaban," katanya kepada CNN.

Rayhan mengatakan Ekpar baru-baru ini terlihat dalam sebuah video.

Mengaku tidak melihat video secara langsung, Rayhan mengatakan gambar saudaranya sangat mengejutkan.

Ekpar digambarkannya sebagai orang yang benar-benar tidak dapat dikenali.

"Dia kehilangan sebagian besar berat badan. Dia tampak seperti tulang dengan wajah manusia. Itu benar-benar mengejutkan," ungkapnya.

CNN belum memverifikasi video tersebut.

Masih diselidiki

CNN telah menghubungi Kedutaan Besar China di Washington dan pemerintah China untuk memberikan komentar.

Departemen Luar Negeri AS sedang melacak kasusnya dengan cermat, kata seorang juru bicara kepada CNN.

"Kami mengutuk penahanannya yang sedang berlangsung dan meminta pihak berwenang China membebaskannya segera dan tanpa syarat," kata juru bicara itu.

Pihaknya, kata dia, sudah mengangkat kasus Ekpar langsung ke pemerintah China.

AS juga berjanji akan terus membahas kasusnya di setiap kesempatan yang tersedia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved