Berita Aceh Tamiang

Memasuki Musim Kemarau, Aceh Tamiang Simulasi Penanganan Karhutla, Begini Suasananya

Pemkab Aceh Tamiang melakukan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tribun belakang kantor bupati, Rabu (10/3/2021).

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dok Humas Pemkab Aceh Tamiang
Petugas memadamkan api di kawasan hutan dan lahan dalam simulasi penanggulangan karhutla di tribun belakang kantor Bupati Aceh Tamiang, Rabu (10/3/2021). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALSIMPANG – Pemkab Aceh Tamiang melakukan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tribun belakang kantor bupati, Rabu (10/3/2021).

Simulasi ini melibatkan sejumlah personel dari BPBD, TNI, dan aparat kepolisian di Aceh Tamiang.

Dalam simulasi ini, petugas gabungan yang dilengkapi peralatan pemadaman menunjukkan atraksi kerja sama yang baik sehingga mampu memadamkan titik api di kawasan hutan dan lahan.

“Masalah karhutla memang dibutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh stakeholder terkait agar dapat mengambil langkah-langkah komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan penanganannya,” kata Dandim 0117/Atam, Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita usai menjadi inspektur upacara gelar pasukan penanganan karhutla.

Letkol Yusuf menjelaskan, simulasi dalam gelar pasukan ini sangat penting untuk mengukur kesiapan masing-masing personel dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Selamatkan Istri dari Kebakaran Rumah, Kek Ahmad Harus Dirawat di RSUD Langsa karena Tertimpa Kayu 

Baca juga: Montana Izinkan Bantai Srigala Abu-abu dan Beruang, Telah Dihapus dari Spesies Terancam Punah

Baca juga: Warga AS Bereaksi, Putra Meghan Markle Ditolak Sebagai Pangeran, Berkulit Lebih Gelap

Selain itu, Yusuf mengungkapkan, simulasi ini juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa Aceh Tamiang telah memiliki tim tangguh yang siap diandalkan di titik api.

Sebelumnya, Bupati Aceh Tamiang, Mursil mengungkapkan, potensi kebakaran hutan dan lahan itu sangat terbuka, mengingat sedang terjadi peralihan cuaca dari musim hujan ke kemarau.

“Setelah beberapa bulan lalu, kita diguyur hujan deras hingga menyebabkan banjir, sebulan terakhir ini justru mulai kemarau. Bagi pelaku pertanian dan perkebunan, ini tentu saat tepat untuk membuka lahan,” kata Mursil.

Dia khawatir, masih ada sebagian warga ataupun perusahaan yang memilih cara ringkas membuka lahan dengan membakar.

"Hal inilah yang menjadi kekhawatiran kita sehingga kita sangat perlu melakukan antisipasi jangan sampai terjadi kebakaran hutan atau lahan,” ungkapnya.

Baca juga: VIDEO Serunya Berburu Udang Galah di Sungai Peureulak, Hasil Tangkapan sampai 10 Kg

Baca juga: VIDEO Serunya Berburu Udang Galah di Sungai Peureulak, Hasil Tangkapan sampai 10 Kg

Baca juga: Jaksa Tetapkan Eks Kadis Perhubungan Sabang Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi, Ini Perkaranya

Mursil mengingatkan kebakaran hutan dan lahan ini mendapat sorotan serius dari dunia internasional dan Presiden RI Jokowi.

Secara pribadi dia memakluminya karena dampak yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan mengganggu stabilitas ekonomi, kesehatan dan dampak sosial lainnya.

“Terlebih saat ini juga kita tengah dihadapkan dengan pandemi yang juga berdampak pada ekonomi dan kesehatan,” ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved