Berita Aceh Utara
Musim Kemarau di Wilayah Pesisir Timur Aceh Diprediksi Sampai April 2021
Sedangkan kondisi kemarau ini, diperkirakan akan terus berlangsung hingga memasuki April 2021. Memasuki awal Mei 2021, baru diperkirakan indikasinya
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Sedangkan kondisi kemarau ini, diperkirakan akan terus berlangsung hingga memasuki April 2021. Memasuki awal Mei 2021, baru diperkirakan indikasinya sudah mulai ada turun hujan kembali.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai data yang diirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara, musim kemarau untuk wilayah pesisir Timur Aceh, diprediksi akan berlangsung hingga April 2021 mendatang.
Wilayah pesisir Timur Aceh dimaksud, yang masuk dalam wilayah kerja BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara.
Yakni, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Kepala Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara, Siswanto, Jumat (12/3/2021), mrnjelaskan, secara teknis, suatu wilayah dikatakan memasuki musim kemarau, ketika di kawasan tersebut secara kuantitatif dalam satu dasarian atau pengukuran hujan 10 hari, terukur dengan nilai dibawah 50 mm dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya.
Jadi, dari data hasil observasi yang telah diukur oleh pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Malikussaleh, menunjukkan bahwa Februari 2021 sampai awal Maret 2021, menunjukkan bahwa wilayah Pesisir Timur Aceh telah memasuki musim kemarau.
Karena curah hujan berada dibawah 50 mm.
Baca juga: Masyarakat Harus Manfaatkan Peluang dari Investasi UEA di Aceh Singkil, Ini Pesan Wakil Bupati
"Bahkan hasil observasi pada dasarian awal Maret 2021 ini, nilai curah hujan hanya dibawah 20 mm," paparnya.
Sedangkan kondisi kemarau ini, diperkirakan akan terus berlangsung hingga memasuki April 2021.
Memasuki awal Mei 2021, baru diperkirakan indikasinya sudah mulai ada turun hujan kembali.
"Imbauan kami, berdasarkan kondisi cuaca dan musim yang sedang berlangsung di wilayah Pesisir Timur Aceh, maka masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap dampak bencana musim kemarau, berupa potensi kekeringan di lahan pertanian tadah hujan, kegagalan panen, kesulitan ketersediaan air tanah, karhutla, dan dampak bencana hidro meteorologi lainnya," harapnya.
Dipastikan, BMKG akan terus melakukan monitoring dan pengamatan dinamika atmosfer.
Jika ada indikasi perubahan yang signifikan, akan segera dilakukan update informasi atau bisa terus dipantau melalui aplikasi playstore App Info.BMKG, Web BMKG, Instagram bmkg_acehutara, atau bisa langsung kontak ke kantor BMKG terdekat. (*)
Baca juga: Pemerintah Aceh Dapat Penghargaan dari BNPB