Prabowo akan Rekrut 25 Ribu Anggota Komponen Cadangan, Syaratnya Berusia 18 hingga 35 Tahun

Dahnil menegaskan Kemhan RI hanya menjadi pihak yang mempersiapkan komcad dan dilanjutkan oleh TNI untuk operasionalnya.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Prabowo Subianto di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019). 

Hal serupa juga bakal berlaku bagi pegawai ataupun profesi lainnya. Dahnil menggarisbawahi keikutsertaan masyarakat pada pelatihan komcad itu tidak bakal menghilangkan hak pada profesinya. Semisal ada seorang pegawai pemerintahan daerah yang ikut pelatihan selama tiga bulan.

Selama ikut pelatihan itu, mereka akan tetap mendapatkan gaji dari instansinya. Kemudian ia mengungkapkan kalau anggota komcad bakal dipanggil satu kali dalam setahun untuk melakukan penyegaran atas pelatihan yang sudah diterimanya. Minimal mereka akan menjalani penyegaran selama 12 hari.

"Penyegaran itu misalnya kalau tadinya dia dilatih menembak supaya latihannya cara menembaknya tetap benar maka dilakukan latihan secara rutin," tuturnya. "Setelah pelatihan mereka di kembali lagi ke profesi awalnya ketika negara misalnya ada ancaman perang atau ancaman bencana," sambung Dahnil.

Di lain sisi Dahnil menegaskan Kemhan RI hanya menjadi pihak yang mempersiapkan komcad dan dilanjutkan oleh TNI untuk operasionalnya.

Baca juga: Bayi Dibuang Hidup-hidup di Tempat Sampah, Polisi Tangkap Ibu Bayi yang Masih di Bawah Umur

Menurut Dahnil kewenangan Kemhan dalam menggelar komcad yang sebenarnya hanya menjadi pendukung TNI.

Dahnil menuturkan, ada tiga bagian tugas Kemhan yakni bankuat, kunkuat dan binkuat. Bankuat tugasnya melakukan pengembangan kekuatan mulai dari membangun strategi, sistem maupun administrasi.

Sementara untuk kunkuat lebih kepada kekuatan sehingga Mabes TNI lah bertanggung jawab atas tugas tersebut. Sedangkan binkuat ialah pembina kekuatan yang ada di masing-masing matra TNI.

"Mereka yang lakukan pembinaan, merawat tetapi yang gunakan Mabes TNI. Jadi enggak bisa TNI AD jalan sendiri tanpa ada perintah dari Mabes TNI," tuturnya.

"Sedangkan Kemhan itu membangun sarananya. Mabes TNI bilang, Pak Menhan, kami butuh ini, gimana strategi baiknya, itu tugas Menhan. Kalau bahasa kita sederhana itu otaknya Menhan," sambungnya.(tribun network/git/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved