Ramadhan 2021
Ramadhan 2021 Tinggal 32 Hari Lagi, Ini Hikmah dan Keutamaan Puasa, No 3 Bisa Melembutkan Hati
Tanggal 1 Ramadhan 1442 H diperkirakan akan jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April 2021.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Puasa Ramadhan 2021 tinggal 32 hari lagi, berikut sejumlah hikmah dan keutamaan puasa.
Diantaranya bisa melembutkan hati dan emosi seseorang.
Bulan suci Ramadhan 2021 akan segera tiba. Bulan Ramadhan 1442 H hanya menyisakan 32 hari lagi.
Tanggal 1 Ramadhan 1442 H diperkirakan akan jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April 2021.
Bulan yang penuh ampunan dan keberkahan ini begitu dinantikan oleh semua umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Menjelang Ramadhan 2021, Begini Cara Mudah Menghindari Asam Lambung Saat Puasa
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2021 jatuh pada 13 April.
"1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage 13 April 2021," tertulis dalam maklumat PP Muhammadiyah yang dikeluarkan pada Rabu (10/2/2021).
Menurut PP Muhammadiyah, Ijtimak jelang Ramadhan 1442 H, terjadi pada Senin pon (12/4/2021) pukul 09.33 WIB.
Diketahui, dalam penentuan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab.
Sementara itu, Pemerintah belum menetapkan awal jatuhnya bulan suci Ramadhan 1442 H.
Penentuan 1 Ramadhan akan diumumkan oleh pemerintah setelah menggelar sidang isbat pada 12 April 2021 mendatang.
Perlu diketahui, pemerintah menggunakan dua metode untuk menentukan awal Ramadhan, yakni metode Rukyatul Hilal dan Hisab (perhitungan).
Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadhan
Dirangkum dari buku ‘Misteri Bulan Ramadhan’ yang ditulis oleh Yusuf Burhanudin, berikut hikmah dan keutamaan puasa.
Puasa di dalam Islam memiliki sasaran dua dimensi, yakni membina hubungan dengan Allah SWT (hablun minallah) dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia (hablun minal nas).
Baca juga: Bagaimana Hukum Mandi Siang Hari di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?
Baca juga: Awal Ramadhan Jatuh Pada 13 April 2021? Begini Hasil Kajian Ilmu Falak
Dalam pandangan kebanyakan orang, puasa dianggap mengganggu konsentrasi dan kurang manusiawi.
Padahal, jika diamati, puasa memiliki hikmah dan keutamaan yang luar biasa.
Secara umum, hikmah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan meliputi:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
Pertama, upaya seorang mukmin guna mendekatkan diri pada pengawasan Allah SWT (muraqabatullah).
Saat berpuasa, seorang muslim menghabiskan sebagian waktu siangnya dalam keadaan lapar.
Meskipun dirinya menginginkan makan dan minum, kesadaran keimanannya menolak untuk melakukannya demi memenuhi kehendak tulusnya terhadap perintah Allah.
Ketulusan inilah yang melahirkan kesadaran bahwasannya segala perbuatan dirinya senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT.
2. Pengorbanan yang Luhur
Selama bulan Ramadhan, seorang muslim dituntut meninggalkan makan, minum, dan bersetubuh yang merupakan kebutuhan biologis bagi seluruh manusia demi memenuhi segala titah-Nya.
Demi menggapai kecintaan pada Allah SWT, perlu pengorbanan berarti dari setiap hamba-Nya.
Pengorbanan ini guna mengingatkan bahwa semua kenikmatan yang kita rasakan berasal dari Allah SWT
Dialah yang paling berhak untuk meminta, memberi, dan mencabut semua kenikmatan itu kapan saja Dia kehendaki.
Baca juga: Ini Tata Cara dan Ketentuan Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Tak Sembarangan Orang Dibolehkan
Baca juga: Ramadhan 1442 H Tinggal 60 Hari Lagi, Berikut Keutamaan Bulan Suci Ramadhan yang Penuh Keberkahan
Kemampuan mengenal dan mengakui segala nikmat Allah mulai dari nikmat makanan, minuman, dan kesehatan.
Manusia dapat merasakan besarnya semua nikmat tersebut justru di saat kehilangan semuanya.
Tidak sampai pada pengorbanan.
Pada bulan Ramadhan ini pula dianjurkan untuk menyucikan jiwa dan pikiran dengan berbagai ibadah dan zikir mengingat Allah SWT.
Ketika seseorang mampu meninggalkan godaan nafsunya, ia dengan mudah menggapai keridhaan-Nya.
3. Melembutkan Hati dan Emosi
Seseorang yang perutnya selalu kenyang, selalu memiliki kecenderungan sifat dan emosi yang keras dan kasar.
Lapar, membuat dirinya lemas dan menyadari kelemahannya pada titik yang utama.
Baca juga: Puasa bagi Penderita Asam Lambung, Sebelum Ramadhan Tiba Simak Penjelasan Ahli Berikut
Hati yang keras dan kasar, tentu saja bertentangan dengan keharusan seorang muslim.
Disyariatkannya puasa menjadi wahana bagi seorang muslim untuk membersihkan jiwa dan menghaluskan perasaannya.
Tabiat nafsu manusia, semakin kuat, kian melampaui batas.
Perlu upaya mengendalikan kekuatannya melalui upaya yang sungguh-sungguh.
4. Menumbuhkan Empati Sosial
Prinsip terpenting tegaknya masyarakat Islam ialah saling mengasihi dan menyayangi sesama umat Islam.
Sangat sulit bagi seseorang mengasihi orang miskin tanpa merasakan sendiri pahitnya kelaparan dan penderitaan.
Bulan Ramadhan adalah sebaik-baik pengalaman bagaimana seorang yang kaya bisa merasakan penderitaan orang fakir.
Baca juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Ini Lafal Niat Puasa Qadha Bagi Yang Masih Punya Utang Puasa
Demikian rasa kasih dan sayang tumbuh dengan sendirinya antara orang kaya dan miskin.
Orang kaya merasakan penderitaan orang-orang miskin sehingga mengasihani mereka.
Seseorang tidak akan merasakan perihnya luka dan rasa lapar kecuali dengan merasakannya sendiri.
5. Mengokohkan Kekuatan Akal daripada Nafsu
Dengan akal, seseorang lebih cenderung berpikir jernih daripada mendahulukan nafsu yang selamanya tidak memiliki akal sehat dan nurani kemanusiaan.
6. Mengakui Kelemahan Diri
Mengakui kelemahan diri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seseorang tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain.
7. Menjernihkan Hati dan Pikiran
Puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran.
Kosongnya perut bisa menjadikan seseorang lebih tabah menahan rasa sakit dan jernih dalam berpikir.
Baca juga: Yuk, Bayar Utang Puasa, Niat Puasa Qadha, Sebelum Ramadhan Tahun Ini Tiba
8. Menjaga Kesehatan dan Stamina Tubuh.
Perut itu gudang penyakit. Semua penyakit rata-rata disebabkan aneka makanan yang kita konsumsi.
Membatasi makanan berarti mencegah munculnya ragam penyakit dalam tubuh.
Adapun jika terdapat orang tidak sehat karena berpuasa, dikarenakan cara puasa yang tidak sesuai anjuran syariat maupun ilmu kesehatan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Masrul Aidi LC Penceramah Israk Mikraj di Pijay, Fahmi Sofyan LC MA Beri Tausiah di Pidie
Baca juga: Arab Saudi Buka Peluang Wanita Muda Menjadi Akuntan Publik, Dari Pelatihan Sampai Dapat Kerja
Baca juga: Rafli Minta Pusat Bangun Jaringan Pipa Induk Gas di Seluruh Aceh untuk Kebutuhan Rumah Tangga