Cari Pendanaan, Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ditawarkan ke LPI, Begini Penjelasan Hutama Karya
Cari pendanaan, PT Hutama Karya akan menawarkan proyek strategisnya, yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI)
SERAMBINEWS.COM - Cara Pendanaan, Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ditawarkan ke LPI, Begini Penjelasan Hutama Karya
Cari pendanaan, PT Hutama Karya akan menawarkan proyek strategisnya, yakni Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI)
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan, skema yang ditawarkan dalam proyek tersebut adalah dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu.
Baca juga: Gunung Emas di Kongo, Ternyata Berton-ton Logam Mulia tak Dilaporkan Hingga Diselundupkan
"Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatera," ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (12/3/2021).
Sebagai informasi, BUMN bidang infrastruktur tengah fokus menginventarisasi daftar proyek-proyek strategis yang bisa ditawarkan kepada Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Di antaranya PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya Tbk.
Hutama Karya sendiri saat ini masih dalam tahap finalisasi untuk menentukan target pendanaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera.
"Kami masih dalam proses finalisasi hasil pendanaan divestasi atau pengalihan konsesi dalam jangka waktu tertentu," ujar Fauzan.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Jalan Tol Aceh Ruas Indrapuri-Jantho Dibuka dan Masih Gratis
Jalan Tol Trans Sumatera yang diperkirakan memiliki panjang 2,700 km tersebut membentang dari Bakauheni, Lampung hingga Aceh.
Dalam pemberitaan sebelumnya, proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 206,4 triliun dan ditargetkan operasi secara penuh pada 2025 mendatang.
Tahun ini, Hutama Karya menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 6,9 triliun, 90% dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan JTTS.
Sekedar mengingatkan, tahun 2020 lalu, Hutama Karya menganggarkan belanja modal sebesar Rp 31,93 triliun dan proyek JTTS masih menjadi prioritas dengan alokasi belanja modal 75,71% atau setara Rp 24,17 triliun.
Hingga tutup tahun 2021, Hutama Karya membidik kontrak baru senilai Rp 21 triliun.
Baca juga: Indonesia - Singapura Bangun Jembatan Digital, Jembatan Travel Bubble dan Jembatan Batam-Bintan
Sementara itu, pada laporan kuartal III 2020 lalu, Hutama Karya mencetak pendapatan senilai Rp 14,063 triliun.
Lini bisnis jasa konstruksi masih mendominasi yakni sebesar 84,31% dan pengoperasian jalan tol sebesar 10,46%.