Jengkol Abdya

Distanbun Aceh akan Keluarkan 250.000 Lembar Label Sertifikat Bibit Unggul Jengkol Abdya

Sertifikat bibit jengkol varietas unggul baru Abdya yang diterbitkan Kementan, kata Chairil Anwar, sudah diserahkan Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah M

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Teks foto : Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH menerima sertifikat tanda daftar kepemilikan jengkol Abdya sebagai varietas unggul nasional dari Menteri pertanian yang diwakili oleh Gubernur Aceh, Rabu (3/2/2021) di depan jembatan Krueng Teukuh. 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melalui Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Aceh, dalam waktu dekat ini segera menerbitkan 250.000 lembar label sertifikat bibit unggul baru jengkol dari Abdya untuk penjualan 250.000 batang bibit jengkol varitas unggul baru ke berbagai daerah di Indonesia.

“BPSBTPHP Aceh menerbitkan 250.000 lembar label sertifikat jengkol varitas unggul dari Abdya itu, karena bibit jengkol dari Abdya sudah lulus uji sertifikasi dari Kementan untuk pengembangan dalam areal yang lebih luas dan pemasaran ke tingkat nasional,” kata Plt Kadistanbun Aceh, Ir Chairil Anwar MP kepada Serambinews Senin (15/3/2021) di Banda Aceh.

Penerbitan 250.000 lembar label sertifikat untuk penjualan 250.000 batang bibit jangkol varitas unggul baru dari Abdya oleh BPSBTPHP Aceh itu, kata Chairil Anwar, sebagai dukungan penuh Pemerintah Aceh, Distan Aceh dan BPSBTPHP Aceh kepada Pemerintah Abdya dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Abdya, atas keberhasilannya mengembangan tanaman jengkol lokal varietas unggul baru skala nasional untuk di pasarkan ke berbagai provinsi maupun berbagai negara.

Sertifikat bibit jengkol varietas unggul baru Abdya yang diterbitkan Kementan, kata Chairil Anwar, sudah diserahkan Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT kepada Bupati Aceh barat daya (Abdya) Akmal Ibrahim beberapa hari lalu.

Rusia Siap Kirim Jet Tempur Su-35 dan Su-57 ke Turki, AS Akan Berang

Anton Medan Dimakamkan Besok, Lantunan Ayat Alquran Berkumandang di Rumah Duka dan Suasana Haru

Sebagai tindak lanjut dan apresiasi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada pemerintah Kabupaten Abdya dan Distanbun setempat, Dintanbun Aceh Bersama BPSBTPHP Aceh segera menerbitkan label sertifikat varietas unggul baru nasional untuk tanaman jengkol varitas unggul baru dari Abdya.

Dengan penerbitan sertifikat lebel tersebut, bibit jengkol varietas unggul Abdya, sudah bisa dipasarkan ke berbagaia daerah yang membutuhkan bibit jengkol unggul.

Misalnya Provinsi Banten, dikabarkan mau mengembangan 1.010 hektare tanaman jengkol, bekerja sama dengan Perum Perhutani.

Dengan diterbitkannya label sertifikasi untuk bibit jenggol varietas unggul baru dari Abdya itu, pihak yang bertanggungjawab atas pengembangan bibit jengkol varietas unggul di Abdya, sudah bisa memasarkan bibit jengkol dari Abdya it ke berbagai daerah dan negara yang membutuhkannya.

Harga jengkol di Provinsi Banten, ungkap Chairil, sempat menembus Rp 80.000/Kg. Artinya, buah jengkol di luar Aceh, nilai ekonominya cukup tinggi, karena buahnya bisa diolah untuk berbagai jenis makanan yang enak dan sangat digemari banyak orang.

Karena itu, pengembangan tanaman jengkol lokal menjadi varietas unggul baru skala nasional, akan memberikan peningkatan pendapatan bagi petaninya, sekaligus membantu percepatan pengentasan kemeskinan di daerah.

Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Aceh, Habiburrahman STP, MSc kepada Serambinews.com, Senin (15/3/2021) mengatakan, selain bibit jengkol dari Abdya yang sudah diterbitkan sertifikat varietas unggul barunya, ada beberapa jenis komoditi lain yang akan menyusul untuk hal yang sama.

Di antaranya, bibit ubi kayu dari Aceh Timur, dan beberapa jenis bibit padi lokal dari Abdya dan Simeulue, serta lainnya. Tahapan proses sertifikasinya masih membutuhkan beberapa bulan ke depan lagi, setelah itu diajukan ke Mentan.

Bibit ubi kayu dari Aceh Timur, dengan produktivitas satu batang bisa mencapai 14-16 Kg. Bibit Sigupai dari Abdya, dengan produktivitas 11 ton/hektare dengan masa tanama 110-115 hari, bibit padi Sambe dari Simeulue degan produktivitas 9,5 ton per hektare, dengan masa tanam 110-115 hari, akan diajukan menjadi bibit varitas unggul baru untuk nasional.

Kesuksesan ketiga jenis bibit varietas lokal untuk bisa mendapat sertifikasi dari Mentan menjadi bibit/benih varitas unggul baru nasional, ungkap Habiburrahman yang didampingi Tim Ahli Bibit BPSBTPHP Ir Amrullah, sangat ditentukan dari hasil panen pengembangan tahun ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved