Luar Negeri
Total Korban Tewas 134 Orang di Myanmar, Sehari Bertambah 39 Korban, Junta Terapkan Darurat Militer
Pada Minggu (14/3/2021), sebanyak 39 demonstran anti-junta militer di Myanmar dilaporkan tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar.
Para demonstran yang memegang tongkat dan pisau dan bergegas berlindung di balik barikade darurat.
Para pengunjuk rasa juga menggunakan potongan tong sampah yang diubah menjadi tameng darurat.
Beberapa demonstran yang terluka berhasil diselamatkan ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan.
Tetapi seorang dokter mengatakan tidak semua berhasil diselamatkan.
Media yang dikelola pemerintah mengumumkan kota besar Hlaingtharyar Yangon dan kota tetangga Shwepyitha akan ditempatkan di bawah darurat militer.
Kedua kota besar dan miskin itu dikenal sebagai pusat pabrik, khususnya pabrik garmen.
Junta "memberikan kekuasaan administratif dan peradilan darurat militer kepada komandan regional Yangon ... untuk melakukan keamanan, menjaga aturan hukum dan ketenangan dengan lebih efektif," kata seorang penyiar di TV yang dikelola pemerintah melansir AFP.
Tentara dan polisi dalam beberapa pekan terakhir melakukan tindakan keras hampir setiap hari terhadap para demonstran, yang menyerukan kembali ke demokrasi.
Gas air mata, peluru karet dan peluru tajam digunakan untuk memadamkan protes anti-kudeta.
Di Hlaingtharyar, polisi dan tentara bentrok dengan kekerasan.
Pengunjuk rasa yang memegang tongkat dan pisau dan bergegas berlindung di balik barikade darurat.
Para pengunjuk rasa yang menggunakan potongan tong sampah sebagai tameng.
Beberapa demonstran yang terluka berhasil diselamatkan ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan.
Tetapi seorang dokter mengatakan tidak semua bisa dijangkau.
"Saya dapat memastikan 15 orang telah meninggal," kata dokter itu kepada AFP.