Surya Darma Ketua METI, Panas Bumi untuk Pengeringan Kopi dan Pariwisata Gayo
Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Dr Ir Surya Darma Dipl Geotherm Tech, Aceh Tengah dan Bener Meriah memiliki simpanan....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Dr Ir Surya Darma Dipl Geotherm Tech, Aceh Tengah dan Bener Meriah memiliki simpanan energi baru dan terbarukan dalam bentuk panas bumi yang melimpah, yang bisa digunakan untuk kopi Gayo, pariwisata, pertanian dan perkebunan dan seluruh aspek kehidupan masyarakat luas.
Energi panas bumi adalah energi yang ramah lingkungan dan sudah menjadi trend di banyak negara. Bahkan ada kota yang memanfaatkan sepenuhnya energi panas bumi untuk menopang kehidupan kota tersebut.
“Itu juga bisa kita lakukan di Aceh Tengah dan Bener Meriah,” kata Surya Darma yang juga Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, dalam workshop virtual "Penguatan Kawasan Danau Laut Tawar sebagai Kawasan Ekonomi Kerakyatan Aceh Tengah dan Bener Meriah" Rabu, (17/3/2021) pukul 13.30-17.00 WIB.
Kegiatan itu diselenggarakan Pengurus Pusat TIM (PP TIM), bersama Musara Gayo, dan METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia).
Pembicara kunci dalam workshop itu adalah Dr Sofyan A Djalil (Menteri ATR/Kepala BPN) dan Dr Ir Hammam Riza Msc IPU (Kepala BPPT), dan sambutan Gubernur Nova Iriansyah.
Baca juga: Cegah Karhutla di Bener Meriah, Brimob dan TNI Lakukan Patroli dan Sosialisasi kepada Masyarakat
Baca juga: Meteor Jatuh di Sulawesi Tengah, Begini Penjelasan Astronom
Sementara narasumber terdiri dari Drs Reza Fahlevi MSi (Direktur Kelembagaan Kemenparekraf), Drs Shabela Abubakar (Bupati Aceh Tengah), Arwin Mega (Ketua DPRK Aceh Tengah), Dr Ir Surya Darma Dipl Geotherm Tech (Ketua Umum METI), Dr Ir Arya Rezavidi (Sekjen AESI/BPPT) Jakarta, Armiyadi (Pengusaha dan Eksportir Kopi Gayo). Penanggap Prof Dr Fauzi Hasibuan (Bandung) dan Ir Nanang Hamdani Basnawi (Pengusaha dan praktisi Energi Terbarukan) Jakarta.
Surya Darma mengatakan, pemanfaatan panas bumi untuk kopi Gayo dan wisata Gayo akan menjadi sangat khas dan menjadi satu bentuk wisata lagi yang disebut wisata teknologi.
‘Ini saya kira belum ada di daerah lain,” katanya.
Surya Darma memperlihat sejumlah contoh pemanfaatan panas bumi di sektor pertanian, wisata, dan rumah tangga.
“Bisa untuk pengeringan kopi, membuka usaha green house di bidang pertanian, rekreasi, dan sebagainya. Pengeringan kopi dengan panas bumi jauh lebih efektif dari mengandalkan cahaya matahari ,” katanya.
Baca juga: Keuchik Ditembak OTK Saat Kendarai Mobil Sendirian, Peluru Tembus Perut Korban, Begini Kronologisnya
Surfya menyebutkan teknologi panas bumi juga terbilang murah dan mudah. Masyarakat umum bisa memanfaatkannya dengan sederhana. “Kan bisa jadi pemanas udara yang dingin di rumah,” katanya mencontohkan.
Selain itu, keunggulan lain, adalah lingkungan bersih, udara bersih, hutan terjaga. “Ada daerah yang menggunakan panas bumi untuk memasak gula aren,” lanjutnya.
Ia menyarankan agar pemerintah setempat mulai memanfaatkan potensi energi baru dan terbarukan untuk kepentingan masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Selain memaparkan potensi energi panas bumi, pembicara lain, Dr Ir Arya Rezavidi (Sekjen Asosiasi Energi Surya Indonesia ---ASAESI/BPPT) menyampaikan potensi sumber energi surya yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan di Aceh Tengah guna mendorong penguatan ekonomi kerakyatan.