Kronologis Lengkap Kisah Abrip Asep yang Hilang Sejak Tsunami Aceh 2004 hingga Ditemukan di RSJ

Berikut adalah kronologis lengkap kisah Abrip Asep, pria diduga merupakan polisi yang hilang sejak tsunami Aceh hingga ditemukan di RSJ. 

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM - Kisah seorang pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, Baharaka Asep belakangan ini cukup menyita perhatian publik.

Pasalnya, pria yang diduga bernama Baharaka Zainal Abidin alias Asep tersebut diyakini sebagai seorang anggota Brimop yang selama belasan tahun ini tidak diketahui dimana keberadaannya.

Selama ini, Abrip Asep telah dinyatakan hilang sejak peristiwa Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 silam.

Bahkan, ia telah dianggap meninggal dunia dan disematkan gelar anumerta. 

Namun seseorang yang ditemukan di RSJ Zainal Abidin Banda Aceh tampaknya memberikan harapan baik bagi keluarga maupun anggota kepolisian, khususnya satuan Brimop.

Dari ciri-ciri fisiknya, pria itu diyakini sebagai Abrip Asep, anggota Brimop yang hilang selama 17 tahun silam dalam kejadian Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.

Berikut adalah kronologis lengkap kisah Abrip Asep, pria diduga merupakan polisi yang hilang sejak tsunami Aceh hingga ditemukan di RSJ. 

Hilang Selama 17 Tahun

Selama hampir 17 tahun, Ajun Brigadir Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Bharaka Zainal Abidin alias Asep telah menghilang tanpa diketahui jejak keberadaannya oleh keluarga.

Baca juga: Lizar, Sosok Kepala Desa di Balik Penemuan Abrip Asep, Begini Kisahnya

Baca juga: Penjelasan RSJ: Abrip Asep Jadi Pasien Sejak 12 Tahun Lalu, Diantar Seorang Warga di Aceh Jaya

Asep bahkan diyakini menjadi salah satu korban bencana gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.

Melansir Kompas.com, saat peristiwa itu, Asep sedang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brigade Mobil (Brimob) Resimen I Kedung Halang Bogor.

Dia bertugas saat terjadi gejolak di Aceh, yakni saat munculnya Gerakan Aceh Merdeka.

Namun, beberapa hari ini, keluarga dan rekan-rekan Asep digemparkan dengan ditemukannya seorang pria yang mempunyai kemiripan wajah seperti Asep.

Pria itu kini sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Zainal Abidin, Banda Aceh.

Awal masuk ke RSJ

Direktur RSJ ZA Banda Aceh Makhrozal menuturkan, pria yang diduga adalah Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep tersebut pertama kali menginjakkan kaki di rumah sakit jiwa itu 12 tahun lalu.

Pada tahun 2009, kata Makhrozal, Asep diantarkan oleh seorang warga di Aceh Jaya ke RSJ tersebut.

Asep saat itu dalam kondisi linglung dan belum jelas identitasnya.

"Kondisi pasien linglung. Kami tidak mendapat informasi dari pasien soal asal dan identitasnya," tutur Makhrozal mengutip Sermabinews.com dari Kompas.com.

Dalam perjalanannya, pihak rumah sakit menemukan bahwa Asep tak memiliki satu pun keluarga di Aceh.

Lantaran selalu gagal menemukan wali, upaya rumah sakit untuk mengembalikan Asep ke Kabupaten Aceh Jaya gagal.

Baca juga: Sang Adik: Keluarga Sudah Gelar Tahlilan, Kini Yakin Abrip Asep Masih Hidup, Ada Tanda Khusus

Sekitar dua tahun lalu, pihak rumah sakit kembali mencoba memulangkan Asep.

Sebab, pasien mengalami pemulihan yang baik dan secara klinis kondisinya mengarah pada kesembuhan.

Tetapi lantaran masih belum jelas identitas dan keluarganya, Aseo pun tetap dirawat di RSJ Banda Aceh hingga kini.

"Informasinya masih simpang siur, kami tidak tahu bahwa pasien yang bernama Zainal Abidin itu adalah Asep, anggota polisi atau bukan," tutur dia.

Kronologis penemuan Abrip Asep

Ialah Lizar, Kepala Desa Pajar, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya yang menjadi sosok dibalik penemuan kembali pria diduga anggota polisi ini.

Ia yang mengabarkan sosok pria diduga Abrip Asep kepada seorang anggota Brimop yang dikenalinya, setelah beberapa kali dihubungi oleh pihak RSJ.

Mendapat kabar tersebut, salah seorang rekan yang mengenal Asep mendatangi polisi itu di RSJ Zainal Abidin Banda Aceh.

Yakin itu adalah temannya yang dulu hilang, anggota polisi tersebut merekam video pertemuan mereka hingga menjadi viral di media sosial sejak Rabu (17/3/2021).

"Alhamdulillah Asep Letting kita telah ditemukan, namun pasien yang diduga Baharaka Asep oleh rekannya itu tampak terlihat bingung tanpa ekspresi karena Asep merupakan pasien gangguan jiwa," ujar pria dalam video itu.

Baca juga: Sempat Dikira Meninggal karena Tsunami Aceh, Asep Ternyata Masih Hidup, Doa & Firasat Ibu Jadi Nyata

Melansir dari Kompas.com, Lizar menceritakan bahwa Asep diantarkan ke RSJ pada 2009 oleh kepala desa waktu itu.

Ketika itu, Asep dalam kondisi linglung dan tanpa identitas yang jelas.

Dalam pendataan RSJ, Asep pun dicatat beralamat desa setempat.

Beberapa kali pihak RSJ mengantar Asep ke Desa Pajar namun tidak ada yang mengakui Asep sebagai keluarga.

"Tahun 2016 sempat dipulangkan ke desa tapi tidak ada keluarganya di sini, sehingga dibawa pulang. Saya pun tidak berani mengeluarkan BPJS untuk pasien, karena takut bermasalah," kata Lizar saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kamis (18/03/2021).

Diakui Lizar, pada saat itu, ia teringat bahwa pada tahun 2014 ada sekelompok orang mencari anaknya yang hilang saat tsunami.

Anak keluarga itu adalah anggota Brimob.

Ciri-ciri orang yang mereka cari mendekati Asep.

Baca juga: Polisi Akan Lakukan Tes DNA untuk Memastikan Identitas Asep, Terungkap Kronologi Ia Masuk RSJ

Lizar juga sempat melihat foto yang ditunjukkan oleh keluarga tersebut.

"Saat ada keluarga yang datang mencari anaknya, anggota Brimob hilang setelah tsunami tahun 2014, saya belum tahu bahwa ada pasien yang diduga Asep itu diantarkan ke RSJ oleh almarhum Jauhari, kepala desa sebelum saya, tapi keluarganya itu sempat memperlihatkan foto anak yang mereka cari kepada saya saat itu," katanya.

Dua tahun setelah pertemuan dengan keluarga tersebut, Asep dikembalikan ke desanya dari RSJ karena kondisi kejiwaannya telah membaik.

Kemudian, saat RSJ hendak memulangkan Asep ke Desa Pajar pada 2016, Lizar mengaku berusaha menghubungi orang-orang tersebut.

Namun kontak mereka sudah hilang.

Lantaran di desa itu Asep tak memiliki keluarga, maka Asep pun kembali dirawat di RSJ.

Menemui titik terang

Pihak RSJ beberapa hari lalu kembali ingin mengantarkan pasien mereka ke desanya.

Namun kali ini, Lizar mencoba mengabarkan hal itu kepada seorang anggota Brimob kenalannya.

"Tiga hari pihak rumah sakit menghubungi saya untuk mengantarkan pasien RSJ yang diduga Asep ke tempat saya, sehingga saya teringat tahun 2014 ada yang mengaku keluarga Brimob mencari anaknya. Makanya coba sampaikan ke salah satu anggota Brimob yang saya kenal di sini untuk ditelusuri mungkin benar pasien itu yang dicari oleh keluargya," kata Lizar.

Kini Lizar bersyukur bisa mempertemukan Asep dengan keluarga dan rekannya.

"Tujuan saya, pasien atas naman desa saya itu bisa bertemu dengan keluarganya. Dan, Alhamdulillah saya sangat bersyukur bahwa pasien itu benar Asep, anggota Brimob yang dicari keluarganya itu enam tahun lalu," katanya.

Kabar penemuan beredar di grub WhatsApp

Laporan wartawan Serambinews.com Misran Asri, Kapolsek Baitussalam, Ipda Safrizal SSos membagikan sejumlah percakapan yang beredar di WhatsApp, terkait penemuan sosok diduga Abrip Asep di RSJ Aceh.

Menurutnya, awalnya sebuah pesan WhatsApp beredar di grup leting 351 Nusantara dengan kondisi orang tersebut dalam foto sedang berada di RSJ Banda Aceh.

Foto itu dibagikan oleh anggota polisi yang dikenal sebagai Abu Iskandar, sekitar pukul 22.18 WIB Selasa (16/3/2021) malam.

Baca juga: Dikenang Sebagai Syuhada & Meninggal saat Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Polisi Ini Ditemukan di RSJ

Kemudian rekan-rekan leting 351 di grup itu berkomentar bahwa wajah orang tersebut tidak asing.

Salah seorang anggota polisi Bahrul Walidin mengomentari bahwa foto itu mirip Asep.

Selanjutnya Bahrul Walidin pun berusaha mencari foto-foto yang pernah dishare di facebook pada saat mengenang 16 Tahun Tsunami.

Lalu Bahrul mengambil foto Asep yang dianggap salah satu korban tsunami di facebook dan disandingkan dengan foto yang dishare di grup WA.

Hasilnya sangat mirip.

Kemudian dari berbagai komentar yang di peroleh baik di dalam grup maupun di grup Mako Brimob ada ciri-ciri yang mengarah ke Bharaka Asep yang pada saat itu BKO di Pos Ujong Pancu Peukan Bada.

Pada tanggal 17 Maret 2021 pukul 09.00 WIB, salah satu rekan leting 351 Bripka Indra Syaputra Banit Intelkam Polda Aceh, melakukan pengecekan ke RSJ dan dishare ke grup WA

Begitu mendengar itu Bripka Indra bersama rekan-rekannya langsung ke rumah sakit dan mendapati Asep sedang berada di tengah para pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Pada saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal. Hal itu bisa dimaklumi. Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang,” terang Safrizal menjelaskan ke Serambinews.com.

Kabar sampai ke pihak keluarga

Kabar penemuan kembali anggota polisi yang hilang saat tsunami Aceh membuat pihak keluaga Asep bahagia sekaligus haru.

Dikutip dari Kompas.com, keluarga besar yang tinggal di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan pertama kali mendapat kabar tersebut saat dikunjungi teman satu angkatan Abrip Asep beberapa hari lalu.

Lelaki yang kini bertugas di Markas Komando (Mako) Brimob Rawa Laut, Bandar Lampung, itu menunjukkan foto seseorang yang diduga Asep.

Saat itu, keluarga yakin bahwa pria di foto itu adalah Asep.

Diyakini sebagai Abrip Asep yang hilang

Pihak keluarga meyakini bahwa pria tersebut adalah Asep.

Setidaknya, menurut Burhan (34) adik kandung Asep, ada titik terang keberadaan sang kakak.

Keyakinan itu berdasar dari dua tanda yang sama-sama dimiliki Asep.

"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," ujar Burhan (34) dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Dua tanda khusus yang dimaksud keluarganya itu ialah bekas jahitan di kening dan tahi lalat di telinga sebelah kanan.

"Itu luka waktu dia kecil, jatuh di kamar mandi," ucap Burhan.

Sementara itu, ibunda Asep ternyata selama ini juga tidak percaya bahwa anaknya sudah meninggal.

"Kalau saya datang ke rumah orangtua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup. Saat itu, saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," ujar Aiptu Nazori salah satu kerabat Abrip Asep, seperti dilansir Tribun Sumsel, Jumat (19/3/2021).

"Adik saya juga mengungkapkan hal yang sama. Katanya saat itu, Kakak Asep masih hidup," ceritanya.

Nazori bersyukur jika pasien RSJ itu betul-betul Abrip Asep.

Sempat disangka meninggal dan disematkan gelar anumerta

Hilang selama 17 tahun sejak bencana dahsyat tsunami Aceh 2004, Abrip Asep selama ini sudah dianggap meninggal.

Sampai-sampai menurut Burhan, keluarga sudah menggelar tahlilan.

"Percaya nggak percaya awalnya. Karena dulu itu sudah ditahlilin, 40 hari, satu tahunan, ternyata masih hidup. Alhamdulillah," kata Burhan, adik kandung Asep.

Sementara itu, rekan-rekan anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 selama ini sudah menganggap Asep sudah meninggal.

Asep selama ini dikenang sebagai seorang syuhada.

Musibah dahsyat yang terjadi Minggu 24 Desember 2004 pagi itu telah menghantam dan menyapu bersih apapun, termasuk posko Asep bertugas bersama seluruh bangunan-bangunan lain dan rata dengan tanah.

Bahkan musibah itu menelan korban sedikitnya hingga 280.000 jiwa yang menjadi korban.

Lalu Asep juga dilaporkan hilang dalam musibah tersebut hingga disematkan gelar sebagai Abrip Anumerta Asep.

Tapi, setitik harapan muncul ketika mereka melihat orang yang berciri sama dengan Asep di rumah sakit jiwa.

Akan dilakukan tes DNA

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan adanya informasi terkait Abrip Asep.

"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," kata Winardy seperti dikutip dari Kompas.com.

Untuk memastikan bahwa pasien tersebut adalah Asep, pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak keluarga.

"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," katanya.

Keluarga diterbangkan ke Aceh

Melansir Kompas.com, untuk memastikan bahwa pria tersebut adalah Asep, keluarga Apbrip Asep di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung, pun diterbangkan ke Aceh.

"Sudah dikoordinasikan dengan kakak dan adik dari Abrip Asep, Mahyudin, dan Saiful," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.

Dilaporkan, pihak keluarga diterbangkan ke Aceh pada pagi ini, Jumat (19/3/2021), dan diperkirakan siang ini sudah tiba di Aceh. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved