Internasional
Mesir Wajibkan Keluarga Mengikuti Keluarga Berencana, Batasi Jumlah Anak dan Jarak Kelahiran
Pemerintah Mesir akan mewajibkan seluruh keluarga untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir akan mewajibkan seluruh keluarga untuk mengikuti program
keluarga berencana (KB).
Kebijakan itu diambil untuk menekan pertmbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Mesir Hala Al-Saeed.
Dia mengatakan sebuah studi sedang dilakukan untuk menerbitkan Dana Asuransi Keluarga bagi keluarga Mesir yang
menggunakan alat kontrasepsi, bekerja sama dengan Otoritas Pengaturan Keuangan.
Dilansir AFP, Kamis (18/3/2021), kebijakan itu sebagai bagian dari proyek nasional pengembangan keluarga.
Menteri mengatakan, kriteria untuk mendapatkan manfaat dari skema asuransi akan mencakup pemeriksaan keluarga secara berkala setiap enam bulan.
Kemudian, tes kanker payudara, selain kewajiban menunggu jangka waktu tertentu antara memiliki anak, dan hanya
memiliki sejumlah anak per keluarga.
Tahap pertama skema akan berlangsung selama tiga tahun, katanya.
Baca juga: Remaja Ini Bantah Alami Gerakan Tubuh tak Terkontrol Gegara Main Game, Keluarga Klarifikasi Begini
Tujuan dari proyek ini untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, sebagai cara meningkatkan kualitas
hidup orang Mesir.
Da menambahkan hal itu akan mencakup pemberdayaan ekonomi perempuan berusia 18 hingga 45 tahun dengan
memberikan kesempatan kerja dan mendorong mereka sampai merdeka keuangan
Pada tahap pertama, 2 juta perempuan akan dilatih sebagai bagian dari Inisiatif Nasional Pemberdayaan Perempuan.
Proyek yang lebih kecil juga direncanakan untuk sekitar 1 juta wanita.
Al-Saeed mengatakan akan ada koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi untuk merumuskan program bagi
generasi muda.
Hal itu untuk meningkatkan kesadaran akan peraturan keluarga berencana.
Program televisi tentang KB akan menjadi bagian dari rencana peningkatan kesadaran nasional ini.
Selain itu, platform online, Sistem Keluarga Mesir, akan mengotomatiskan layanan Dana Asuransi Keluarga dengan
tautan ke unit kesehatan dan pengembangan keluarga.
Baca juga: Satu Keluarga di Pidie Jaya Terpapar Covid-19, Satgas: Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan
Proyek tersebut juga akan mencakup penyediaan metode keluarga berencana gratis untuk semua, kata menteri.
Dia mengindikasikan proyek tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi rumah sakit Al-Takamol dengan
membuat unit keluarga berencana, menyediakan vaksinasi dan layanan perawatan primer.
Klinik untuk memantau kesehatan perempuan, bakat anak-anak perempuan pekerja dan penyediaan perawatan dan
dukungan yang diperlukan untuk perempuan
Mesir akan menjadi bagian dari program ini, dengan 1.500 dokter perempuan terlatih dalam metode keluarga
berencana, selain meningkatkan partisipasi LSM yang menyediakan layanan keluarga berencana.
Dua belas juta kunjungan rumah, 30.000 seminar dan 500 kegiatan yang menargetkan 6 juta wanita juga akan menjadi
bagian dari program ini.
Baca juga: Rumah yang Dihuni Tiga Keluarga Miskin di Trueng Campli Terbakar, Uang dan Sepmor Hangus
Intervensi legislatif sedang direncanakan untuk mengembangkan kerangka peraturan yang mengatur kebijakan yang
diambil untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Ini termasuk kriminalisasi pernikahan anak, dan memperluas cakupan hukuman untuk memasukkan wali anak.
Pekerja anak dan kegagalan mencatat kelahiran juga akan ditangani dengan tindakan hukuman.(*)