Krisis Politik di Myanmar
Demonstran yang Meninggal di Myanmar Capai 247 Orang, Jokowi Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan
Korban meninggal akibat kekerasan yang dilakukan militer Myanmar terhadap demonstran anti-junta saat ini sudah mencapai 247 orang.
SERAMBINEWS.COM, YANGON - Korban meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan Militer Myanmar terhadap demonstran anti-junta mencapai 247 orang.
Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), Minggu (21/3/2021) juga melaporkan, sejauh ini sudah ada 2.345 orang yang ditangkap dan mendapatkan berbagai tuduhan sejak kudeta 1 Februari lalu.
Sebanyak 15 orang di antaranya sudah mendapatkan vonis, 88 orang sedang dalam dakwaan dan 351 orang dibebaskan, lapor NGO itu.
Sebanyak 1.994 masih dalam penahanan.
Jokowi Desak Hentikan Kekerasan
Sebelumnya Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak pemerintahan junta menghentikan kekerasan dalam menindak demonstrasi anti-kudeta.
Dia juga akan berbicara dengan Sultan Brunei Darussalam yang saat ini menjabat Ketua ASEAN meminta diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi membahas kondisi Myanmar.
"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," jelas Presiden Jokowi, panggilan Joko Widodo.(AnadoluAgency)
Baca juga: Hari Ini, Pasien Covid-19 di Indonesia Bertambah 4.396 Orang, Total Mencapai 1.460.184 Pasien
Baca juga: Sopir Minibus Terjun ke Jurang di Pantan Terong yang Sebabkan 2 Meninggal Kabur dari RSU Datu Beru
Baca juga: VIDEO - Beredar Video OPM KKB Berusaha Pengaruhi Masyarakat untuk Bergabung
Baca juga: Barakallah Fii Umrik,Berikut 9 Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Bahasa Arab Singkat Lengkap Artinya