Berita Banda Aceh
DJP Dorong Wajib Pajak Terbuka Sejak Awal Terkait Pelaporan Pajak
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh, Imanul Hakim menyampaikan pihaknya juga mendapatkan tugas untuk ikut aktif dalam...
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Jalimin
Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh, Imanul Hakim menyampaikan pihaknya juga mendapatkan tugas untuk ikut aktif dalam memulihkan ekonomi nasional ditengah pandemi Covid-19 ini.
Pihaknya juga mendorong wajib pajak untuk terbuka sejak awal terkait pelaporan pajak sehingga tidak berhadapan dengan Kantor Pajak dan berada dalam surat ketetapan pajak.
“Kami mendorong para wajib pajak untuk terbuka sejak awal, jadi jangan sampai yang wajib pajak pengusaha tidak terbuka di awal hingga berhadapan dengan kantor pajak. Ini akhirnya kami juga yang kesulitan, keringanan yang bisa diperoleh hanya keringanan sanksi misalnya,” sebut Imanul saat menjadi narasumber dalam webinar dengan tema “Pajak untuk Vaksin Kita”, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Senin (22/3/2021).
Webinar yang dipandu Moderator, Mohd Din selaku Pemimpin Perusahaan Harian Serambi Indonesia ini juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif dan Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Dr Ir Dyah Erti Idawati MT.
Dikatakan Imanul, apabila ada kendala dibicarakan dari awal sebelum membuat laporan tahunan.
“Yang saya perhatikan itu ketidakpahaman pengusaha, masyarakat dengan aturan sehingga terlambat dan berhadapan dengan aturan lagi. Kami di kantor sudah ada account representative, jadi wajib pajak bisa tanya apa saja tentang pajak dan itu free. Lebih baik terbuka sejak awal sehingga penyelesaian mudah,” sebutnya.
Ia menambahkan pada tahun 2020 dan 2021, Kementerian Keuangan tidak hanya memberikan keringanan ada juga insentif pajak yang disosialisasikan ke wajib pajak.
“Ini semua dalam rangka mengambil jalan tengah yang belum kita temui kondisinya. Bagaimana ekonomi masih bisa berjalan, kesehatan masyarakat juga terpulihkan,” kata Imanul.
Menurutnya, saat ini ekonomi mulai bergerak dan beberapa sektor mulai tumbuh seperti permintaan sawit di Aceh yang naik. Selain itu juga ada sektor telekomunikasi yang masih tumbuh, perbankan dan keuangan walaupun agak tersendat tapi masih tumbuh. Namun juga ada beberapa sektor lain yang belum tumbuh karena permintaan dunia yang masih turun.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengatakan masyarakat yang sudah divaksin maupun yang belum wajib menerapkan 3 M yaitu, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, diseluruh duniapun menjalankan program vaksinasi. Hal itu dilakukan untuk melindungi tubuh dan adanya kekebalan dalam tubuh.
Menurutnya, dengan adanya kekebalan tubuh tersebut sehingga nanti tidak terpapar atau terinfeksi Covid-19. Walaupun terpapar maka tubuh sanggup melawannya sehingga tidak menimbulkan gejala atau gejala yang ditimbulkan ringan.
“Maka kita sesuai dengan petunjuk dari pusat prioritas utama itu adalah petugas kesehatan, karena mereka yang langsung menangani pasien yang terkena Covid. Maka ditahap awal kita sudah melakukan vaksinasi terhadap petugas kesehatan. Sasaran selanjutnya adalah yang bekerja di sektor pelayanan publik kemudian lansia,” sebutnya.(*)
Baca juga: Jalan Menuju SMPN 3 Manggeng Abdya Memprihatinkan
Baca juga: Sejumlah Provinsi di Indonesia Mulai Incar Pebulutangkis Muda Aceh, Ini Respon Ketua PBSI
Baca juga: Bupati Aceh Selatan Jalani Vaksinasi Covid-19, Inisiatif Sendiri Minta Disuntik Vaksin Sinovac