Berita Aceh Singkil
Nasi Dogang Plus Goreng Lobster, Perpaduan Menu Tradisional dan Modern yang Menggugah Selera
Dari sekian menu, ada dua yang menarik pandangan mata. Dogang (nasi yang terbuat dari tepung sagu) dan lobster goreng berwarna merah menggoda.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Dari sekian menu, ada dua yang menarik pandangan mata. Dogang (nasi yang terbuat dari tepung sagu) dan lobster goreng berwarna merah menggoda.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Hari itu matahari tepat di atas ubun ubun, menambah cuaca gerah yang jadi ciri khas daerah Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, yang dikepung lautan.
Di tengah ruangan rumah dinas camat Pulau Banyak Barat, berserat menu makan siang.
Dari sekian menu, ada dua yang menarik pandangan mata. Dogang (nasi yang terbuat dari tepung sagu) dan lobster goreng berwarna merah menggoda.
Dari tampilannya saja, dua sajian makan siang itu langsung menggugah selera.
Tanpa ba bi bu, nasi dogang segera masuk piring plus seekor lobster. Gurih nasi dogang berpadu dengan manisnya daging lobster segar menghasilkan rasa istimewa.

Baca juga: VIDEO Melihat Inovasi Keramik Cantik Berbahan Semen Buatan Warga Aceh Barat
Baca juga: Mendagri Tekankan Peran Bank BPD untuk Membantu Perekonomian di Daerah
Baca juga: 9 Santri Dayah Oemar Diyan Indrapuri Lulus SNMPTN ke USK, 6 Dapat Undangan ke UIN, Ini Nama-namanya
Perut kenyang, namun selera menikmati perpaduan menu tradisional dan modern itu masih meminta. Setelah susah berdiri karena kekenyangan barulah berhenti.
Nasi dogang merupakan makanan khas Pulau Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat.
Makanan pengganti nasi yang terbuat dari tepung sagu memiliki cita rasa istimewa, sehingga juga kerap disajikan kepada tamu istimewa.
Walau dulunya merupakan makanan biasa, diolah lantaran sulit mendapatkan beras.
Di tempat lain, boleh jadi sagu yang diolah menjadi pengganti nasi banyak ditemukan. Namun nasi dogang buatan warga Pulau Haloban, terasa istimewa.
Selain memiliki cita rasa berbeda, nasi dogang di Pulau Banyak Barat, disajikan dengan lobster goreng.
Dengan demikian menghasilkan perpaduan menu tradisional dan modern.
Nasi dogang walau bisa diolah sendiri, namun tinggal sedikit dari warga Pulau Haloban yang ahli memasaknya.
Sedangkan lobster, merupakan makanan modern kalangan menengah ke atas. Apalagi lobster asal Pulau Banyak Barat, dikirim ke Jakarta. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 diekspor ke Singapura dan Malaysia.
Lantaran tak disajikan sembarang, jika ingin menikmati nasi dogang plus lobster pesanlah sebelum berlibur ke Pulau Banyak Barat.
Camat Pulau Banyak Barat, Mawardi, Senin (22/3/2021) mengatakan, mengolah nasi dogang tidak dilakukan sembarangan. Butuh keterampilan khusus yang diperoleh secara turun temurun.
"Biasanya yang mengolah para orang tua, sehingga rasanya lezat. Berbeda kalau yang mengolah belum pengalaman," kata Mawardi.
Butuh waktu berjam-jam memasak nasi dogang agar lezat rasanya. Cara masak terakhir digoreng dengan api sedang.
Sementara lobster sebagai lauknya dimasak dengan cara digoreng seperti biasa. Agar mudah menyantapnya terlebih dahulu dibelah bagian punggungnya.
"Kalau masak lobster biasa saja digoreng," ujarnya. (*)