Breaking News

Pariwisata

Sandiaga Uno Kebut Pengerjaan 5 Proyek Pariwisata Super Prioritas

Sandiaga berharap, Indonesia mampu menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara, meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Editor: Taufik Hidayat
(DOK. WORLD SUPERBIKE)
Rencana pembuatan sirkuit di Mandalika, Nusa Tenggara Barat yang akan digunakan untuk MotoGP dan World Superbike. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan saat ini pihaknya tengah mempercepat pengerjaan proyek di lima destinasi super prioritas.

Kelima destinasi wisata dimaksud yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

“Indikator pariwisata ekonomi kreatif 2019 hingga 2020 sangat memprihatinkan. Kalau kita lihat jumlahnya jebol [turun] hampir 75 persen,” kata Menteri Sandiaga dalam diskusi virtual, beberapa hari lalu.

Menurut Sandiaga, pemulihan pariwisata saat ini memiliki tiga konsep.

“Gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama), dan gaspol (garap semua potensi yang ada untuk ciptakan lapangan kerja),” terang dia.

Sementara untuk pemulihan pariwisata jangka pendek, Menteri Sandiaga mengatakan peningkatan wisatawan nusantara jadi fokus utama.

Baca juga: Tentara Filipina Selamatkan Tiga Warga Sulawesi yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Baca juga: Ingin Rezeki Berkah, Bacalah Doa Pagi Hari Ini, Simak Ulasannya

Baca juga: Sebelumnya Dihujat Habis-habisan, Atlet Bulutangkis Tunggal Putri Turki Kini Banjir Dukungan Netizen

Sehingga dalam jangka panjang, Menteri Sandiaga berharap, Indonesia mampu jadi destinasi pilihan di Asia Tenggara.

Tak hanya itu, saat ini menurut Menteri Sandiaga konsep pariwisata memiliki konsep yang berbeda.

Konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan tengah diusung.

Sehingga dia memastikan, fokus utama bukan lagi soal kuantitas namun kualitas.

“Agar wisatawan ke Indonesia tuh patuh kepada kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan,” kata Menteri Sandiaga.

Menteri Sandiaga juga memastikan bahwa tahun ini ada peningkatan serta perluasan program perlindungan sosial di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sehingga program perlindungan ini tak hanya menyasar hotel dan restoran namun juga biro perjalanan serta pemandu wisata.

Baca juga: Gerebek Istrinya Selingkuh dengan Rekan Kerja, Emosi Suami Meledak Saat Lihat Benda Ini di Ranjang

Baca juga: Aljazair Dukung Pemberontakan Front Polisario di Perbatasan, Usir Petani Pohon Kurma Maroko

Baca juga: Pusat Kerusuhan Berdarah Iran Kembali Makan Korban, Satu Orang Tewas Terkena Ledakan Bom

Selain itu, realokasi anggaran juga diberikan kepada program-program padat karya termasuk desa wisata dan onboarding technology.

“Jadi kita dorong agar milenial-milenial kita bukan jadi kaum rebahan tapi jadi agen perubahan,” lanjut dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved