Pandemi Corona di Aceh Singkil, Pendapatan Hotel Turun, Restoran Naik

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pandemi Corona Virus Deseasis 2019 (Covid-19) berdampak pada sepinya tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Aceh Singkil. 

"Benar pendapatan hotel turun, akibat Covid," kata Ismed Taufik pemilik hotel Alviya di kawasan Pulo Sarok, Singkil, Selasa (23/3/2021).

Rendahnya hunian hotel tersebut berimbas turunnya pendapat pajak hotel yang diterima Bagian Pendapatan Badan Pengelola Keuangan Kabupaten (BPKK) Aceh Singkil tahun 2020. 

Dari tahun 2019 Rp 31 juta menjadi Rp 4,8 juta. "Perhotelan turun tahun 2020 hanya Rp 4,8 juta" kata Kabid Pendapatan BPKK Aceh Singkil, Iskandar.

Baca juga: Singkil Utara Miliki Dua Ekowisata Hutan Mangrove 

Menurutnya selama 2020 hanya satu hotel yang bayar pajak.

"Sementara penginapan lain, jangankan bayar pajak sekedar menutupi biaya operasional saja kewalahan," jelas Iskandar.

Kendati turun Pemkab Aceh Singkil, tetap pasang target tinggi untuk penerimaan dari pajak perhotelan tahun 2021 sebesar Rp 100 juta. 

Uniknya saat pendapatan hotel turun, justru hal sebaliknya terjadi pada restoran. Selama puncak pandemi Covid-19, pendapatan pajak restoran  naik Rp 57 juta.

Baca juga: Tilang Online Berlaku Mulai Hari Ini, Berikut Jenis Pelanggaran yang Diincar dan Besaran Denda

Dengan rincian pada tahun 2019 Bidang Pendapatan mengumpulkan pajak restoran Rp 864 juta. Sedangkan tahun 2020 naik jadi Rp 921 juta. 

Kenaikan tersebut lantaran kegiatan Pemkab Aceh Singkil, banyak dilakukan dalam daerah.

Diketahui sumber utama pendapatan pajak rumah makan berasal dari belanja makan minum aparatur daerah. 

Baca juga: Kreatif Hidup di Tengah Kepulauan Banyak, Warga Asantola Tetap Bisa Panen Lele Ratusan Kilo

Tahun 2021 pendapatan dari restoran ditarget Rp 950 atau naik Rp 29 juta dari sebelumnya.

Sementara itu secara keseluruhan target pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Aceh Singkil tahun 2021 sebesar Rp 62 miliar.

Naik Rp 16 miliar dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 46 miliar.(*)

Baca juga: Rudal Supersonik AntiKapal Milik China, Musuh Cuma Punya Waktu 10 Detik Mencegatnya