Internasional
AS, Inggris, Jerman dan Prancis Dukung Inisiatif Perdamaian Yaman, Saudi Sambut Baik
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Inggris, Jerman dan Prancis sepakat membahas inisiatif perdamaian Arab Saudi untuk Yaman
"Di situlah letak bola dan di situlah kami menunggu untuk melihat apakah kami memiliki pasangan untuk perdamaian atau tidak," jelasnya.
Al-Mouallimi menolak untuk berspekulasi tentang kemungkinan opsi jika Houthi gagal menanggapi dengan itikad baik, menyatakan diskusi seperti itu saat ini tidak akan konsisten dengan semangat rencana perdamaian.
“Yang kami upayakan adalah mencapai respon positif atas inisiatif ini untuk mendapatkan dukungan, dukungan luas secara internasional," katanya.
"Mudah-mudahan dapat mengedepankan aspek positif dan melangkah ke depan,” ujarnya.
"Kami tidak ingin menggunakan pernyataan yang dapat dianggap sebagai ancaman atau ultimatum," tambahnya.
"karena kami berpikir bahwa Houthi harus datang dengan sukarela dan harus datang secara positif ke meja perundingan," harapnya.
Sebelumnya Guterres berterima kasih kepada Kerajaan atas dukungannya terhadap upaya perdamaian PBB.
Mendesak semua pihak untuk mengambil kesempatan ini untuk mengejar perdamaian dengan bekerja bersama utusan khususnya, Martin Griffiths
Sekejan PBB itu juga menegaskan semua aktor dan pemangku kepentingan harus melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi kesepakatan segera yang membawa Yaman kembali ke perdamaian.
Baca juga: Arab Saudi Terus Berusaha Akhiri Konflik di Yaman, Milisi Houthi Pilih Rakyat Yaman Atau Tetap Iran
Pujian dan dukungan untuk inisiatif Saudi, bersama dengan seruan pada Houthi untuk menyetujui gencatan senjata.
Mengambil bagian dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik, telah mengalir dari seluruh dunia.
Termasuk Uni Eropa, Inggris, AS dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC).(*)