Luar Negeri

Penembakan Brutal di Colorado Tewaskan 10 Orang, Polisi Tangkap Pelaku, Motif Masih belum Jelas

Penembakan brutal tersebut menandai penembakan massal mematikan kedua di Amerika dalam seminggu terkahir.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
AFP
Polisi mendatangi lokasi kejadian setelah terjadi penembakan di supermarket King Sooper's, Kota Boulder, negara bagian Colorado, Amerika Serikat, Senin (22/3/2021). Sebanyak 10 orang termasuk polisi tewas dalam insiden ini. 

SERAMBINEWS.COM, COLORADO, AS – Penembakan brutal terjadi di sebuah supermarket di Kota Boulder, negara bagian Colorado, Amerika Serikat, Senin (22/3/2021).

Peristiwa mengerikan itu menewaskan 10 orang, seorang diantaranya merupakan polisi.

Pada Selasa (23/3/2021) kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku yang dituduh membunuh 10 orang secara membabi buta itu.

Penembakan brutal tersebut menandai penembakan massal mematikan kedua di Amerika dalam seminggu terkahir.

Sebelumnya, pada Selasa (16/3/2021) penembakan brutal terjadi Atlanta, negara bagian Georgia.

Penembakan di tiga spa oleh seorang pria menewaskan 8 orang, enam orang yang menjadi korban merupakan wanita keturunan Asia.

Baca juga: Penembakan Brutal Live di Youtube, 10 Orang Tewas Diberondong Senjata di Amerika Serikat

Baca juga: DPR AS Sorot Peningkatan Sentimen Anti-Asia, Usai Kasus Penembakan Beruntun di Atlanta

Itu menambah kasus catatan sejarah penembakan massal di negara itu dengan menggunakan senjata api yang mematikan.

Tersangka penembakan di Colorado diidentifikasi bernama, Ahmad Al Aliwi Alissa (21).

Ia berasal dari pinggiran kota Denver Arvada, yang menyerbu dan menembaka secara membabi buta supermarket King Soopers di Boulder.

Tersangka menggunakan senapan semi-otomatis jenis AR dan pistol.

Dalam serangan tersebut, pelaku mengenakan rompi taktis, yang semuanya ditemukan setelah kepolisian mengusut kasus penembakan tersebut.

Melansir dari Reuters, Rabu (24/3/2021), sebuah pernyataan tertulis dari kepolisian mengatakan basis data penegakan hukum menunjukkan pelaku membeli pistol Ruger AR-556 pada 16 Maret 2021, atau enam hari sebelum penembakan.

Baca juga: Penembakan Beruntun di Atlanta Mulai Memicu Ketakutan Komunitas Asia-Amerika

Kakak ipar pelaku mengatakan kepada polisi bahwa Alissa telah bermain dengan senjata api yang dia gambarkan menyerupai senapan mesin dua hari sebelum insiden tersebut, membuat marah anggota keluarga.

Pelaku yang terluka kaki akibat baku tembak dengan polisi, telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Ia telah digelandang ke sel tahanan pada Selasa (23/4/2021) sore untuk menunggu persidangan awal.

Tersangka menghadapi 10 dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan tuduhan percobaan pembunuhan.

Pihak berwenang tidak memberikan rincian apa pun tentang motif pelaku yang melakukan penembakan secara brutal itu.

"Terlalu dini bagi kami untuk menarik kesimpulan apa pun saat ini," kata Michael Schneider, agen yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Denver, dalam jumpa pers.

Baca juga: AS Digemparkan Penembakan Beruntun di Tiga Spa Atlanta, Delapan Wanita Asia Tewas

Ke-10 korban berusia antara 20 hingga 65 tahun dan termasuk Eric Talley (51), seorang petugas yang telah mengabdi 11 tahun di kepolisian Boulder.

Talley meningalkan seorang istri dan  tujuh anaknya.

Polisi mengidentifikasi sembilan korban lainnya sebagai Denny Stong (20); Neven Stanisic (23); Rikki Olds (25).

Kemudian, Tralona Bartkowiak (49); Suzanne Fountain (59); Teri Leiker (51); Kevin Mahoney (61); Lynn Murray (62); dan Jody Waters (65).

Stong, Olds dan Leiker merupakan pekerja di supermarket tersebut.

Apa yang terjadi?

Kejadian itu dimulai sekitar pukul 14:30 waktu setempat pada hari Senin (22/03/2021) ketika tersangka memasuki supermarket dan mulai menembak.

Para pembeli dan karyawan toko mengatakan mereka segara beranjak mencari tempat berlindung maupun berlari ke tempat aman saat penembakan terjadi.

Baca juga: Ditugasi Tangkap Penjahat, Oknum Polisi Ini Justru Pesan 2 Cewek & Menembaknya karena Curiga

Sebagian dari insiden itu terekam dalam sebuah video oleh seorang pejalan kaki yang menunjukkan para korban dari dekat supermarket.

Pengunjung di dalam supermarket langsung melarikan diri untuk berlindung saat penembakan terjadi.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi... Saya mendengar suara tembakan, seseorang jatuh," teriak orang yang memegang kamera.

"Ada seorang penembak, pergi menjauh".

Suara tembakan terdengar saat dia melarikan diri dari toko itu.

Rekaman video tersebut berlanjut dan menampilkan polisi yang tiba di tempat kejadian dan mengelilingi supermarket.

Departemen kepolisian Boulder kemudian memperingatkan orang-orang untuk menghindari daerah tersebut.

Mengatakan kepada mereka untuk tidak "menyiarkan di media sosial informasi taktis apa pun yang mungkin Anda lihat".

Baca juga: Polisi Myanmar Ngaku Diperintah untuk Menembak Demonstran, Menolak dan Pilih Lari Ke India

Ryan Borowski (37), yang berada di dalam supemarket mendengar suara tembakan, membuatnya bergegas ke pintu belakang toko.

“Itu sangat menakutkan,” katanya. 

Saksi mata mengatakan kepada polisi bahwa pelaku membunuh seorang pria di dalam kendaraannya kemudian menembak mati seorang pria di tempat parkir sebelum memasuki supermarket untuk melanjutkan amukannya.

Colorado telah menjadi lokasi dari beberapa episode kekerasan senjata yang paling mengejutkan dalam sejarah AS.

Termasuk penembakan massal tahun 2012 di sebuah bioskop di Aurora dan tahun 1999 di Sekolah Menengah Columbine dekat Littleton. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Ikuti Kami di Google News

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Unggah Sertifikat Vaksin Covid-19 di Media Sosial, Ini Penjelasan Satgas

Baca juga: Persiraja Banda Aceh VS Persita Tangerang, Pelatih Hendri Susilo Masih Ragukan Tiga Pemain Asing

Baca juga: Fakta Terbaru Pencurian Rumah Mewah di Kedoya, Korban Rugi Rp 1 Miliar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved