Hunian Sementara

Baitul Mal Aceh Bangun Hunian Sementara untuk Korban Kebakaran di Lam Hasan

Sebelumnya, pasca musibah yang menghanguskan seluruh harta bendanya pada Rabu (17/2/2021) lalu, Isma Wati juga menerima bantuan masa panik sejumlah Rp

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HUMAS BMA
Amil Baitul Mal Aceh ditemani Isma Wati dan aparatur desa ketika meninjau lokasi pembangunan huntara di Gampong Lam Hasan, Peukan Bada, Aceh Besar, Kamis (25/3/2021). 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Isma Wati (35), Ibu tunggal 2 anak korban kebakaran di Gampong Lam Hasan Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, kembali menerima bantuan dari Baitul Mal Aceh (BMA).

Kali ini, bantuan yang diberikan berupa satu unit hunian sementara (huntara), yang akan dibangun dengan dana zakat senif gharimin sebesar Rp25 juta. Huntara ini merupakan bantuan tahap lanjut dari Baitul Mal Aceh.

Sebelumnya, pasca musibah yang menghanguskan seluruh harta bendanya pada Rabu (17/2/2021) lalu, Isma Wati juga menerima bantuan masa panik sejumlah Rp 3 juta dari BMA.

“Bantuan awal kita tujukan untuk membantu keluarga beliau di masa panik. Kemudian, tim amil turun untuk mengkaji kondisi faktualnya lebih lanjut. Dari hasil kajian itu kita putuskan untuk membangun huntara ini,” kata Anggota Badan BMA, Mukhlis Sya’ya kepada Serambinews.com, Kamis (25/3/2021).

Begini Aksi Anak TK Kartika XIV-5 Langsa Belajar di Alam Bebas, Objek Wisata Hutan Kota 

Truk Terguling, Jalan di Depan Mapolres Aceh Tamiang Dipenuhi Tumpukan Sawit, Begini Kronologisnya

Mukhlis lebih lanjut menjelaskan, pembangunan huntara dilakukan setelah mempertimbangkan keadaan Isma Wati yang berstatus sebagai ibu tunggal dua anak, memiliki penghasilan di bawah upah minimum regional.

Selain itu, Isma belum memiliki hunian pribadi, harta bendanya terbakar habis, serta tidak memiliki sanak keluarga yang mampu menyediakan tempat tinggal.

“Rumah yang ia tempati saat musibah terjadi adalah rumah sewa kategori shelter. Isma Wati memiliki sepetak tanah atas nama pribadi yang dapat digunakan sebagai lahan huntara,” kata Mukhlis.

Terkait proses pembangunan, Kabag Pemberdayaan BMA Arif Arham menjelaskan, tidak ditangani langsung oleh Baitul Mal Aceh.

Skema bantuan yang diterapkan adalah dengan memberikan dana tunai yang ditransfer langsung ke rekening mustahik (penerima manfaat).

Dana disalurkan dalam dua tahap, 50% sebelum pembangunan dan 50% sisanya setelah huntara selesai. Mustahik menggunakan dana tersebut untuk membangun huntara secara swadaya.

“Untuk memastikan dana tersebut berdampak secara optimal, BMA bermitra dengan aparat desa dan menunjuk geusyik setempat sebagai pengawas langsung,” ujar Arif.

Sementara itu, Isma Wati mengaku sangat membutuhkan huntara ini. “Saat ini saya menumpang di rumah warga yang kebetulan kosong. Tapi sebentar lagi pemiliknya mau pulang. Syukur ada huntara ini, sudah tahu kami mau pulang ke mana nanti,” ucap Isma Wati.

Pembangunan huntara baru dimulai dan ditargetkan dapat ditempati oleh Isma Wati bersama anak-anaknya sebelum bulan suci Ramadhan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved