Internasional
Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle Berlabuh di Abu Dhabi, Jaga Perairan Mediterania Timur
Kapal induk Prancis Charles de Gaulle tiba di Abu Dhabi, sebagai bagian untuk menunjukkan kebebasan navigasi di perairan kawasan itu.
SERAMBINEWS.COM, ABU DHABI - Kapal induk Prancis Charles de Gaulle tiba di Abu Dhabi, sebagai bagian untuk menunjukkan kebebasan navigasi di perairan kawasan itu.
Kapal utama Angkatan Laut Prancis berlabuh di pelabuhan Mina Zayed bersama dengan tiga fregat, kapal selam dan kapal pengisian bahan bakar.
Kedatangannya di ibu kota UEA itu sebagai bagian dari penyebaran selama empat bulan.
Melalui Mediterania Timur, Laut Merah, Samudra Hindia, dan Teluk Arab yang disebut "Clemenceau 21."
Kapal induk itu mencakup operasi dengan koalisi melawan Daesh atau ISIS, seperti dilansir ArabNews, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Bentrok dengan Turki, Siprus Gandeng Israel Selesaikan Sengketa Migas Laut Mediterania Timur
Kapal tersebut telah ditemani oleh fregat dari Yunani dan Belgia serta kapal perusak Angkatan Laut AS USS Porter.
"Misi utama penyebaran, Clemenceau 21 adalah perang melawan terorisme, melawan Daesh," kata Laksamana Muda Marc Aussedat.
“Kami juga ditempatkan di wilayah strategis di mana kepentingan Prancis, kepentingan Eropa, kepentingan sekutu dipertaruhkan," tambahnya.
"Ini adalah alat untuk menyebarkan stabilitas dan mengingatkan semua orang akan pentingnya kebebasan navigasi, dan kebebasan bertindak dari laut," jelasnya.
Baca juga: Mesir Membantah Klaim Turki Atas Perundingan Eksplorasi Migas di Mediterania Timur
Iran dan proxynya telah dituduh melakukan serangkaian serangan terhadap pengiriman di beberapa rute maritim tersibuk di dunia di sekitar Semenanjung Arab.
Charles de Gaulle, yang membawa 20 jet tempur Rafale Marine dan dua pesawat peringatan dini dan kontrol E-2C Hawkeye, akan tetap di Abu Dhabi hingga Rabu.
Sejak meninggalkan pangkalannya di Toulon bulan lalu, mereka telah mengambil bagian dalam sejumlah latihan termasuk latihan bersama dengan AS, Jepang dan Yunani di Laut Arab minggu ini.
Bulan depan, kapal induk akan mengambil bagian dalam latihan dengan India dan UEA sebelum kembali ke Mediterania Timur untuk melanjutkan pekerjaannya dengan koalisi anti-Daesh.
Guillaume Pinget, komandan Charles de Gaulle, mengatakan pemberhentian di Abu Dhabi memungkinkan kru untuk beristirahat.
Termasuk berhubungan kembali dengan keluarga dan teman setelah 40 hari di laut.
Baca juga: Politik Luar Negeri Turki Sepanjang 2020 Ubah Keseimbangan Kawasan Mediterania Timur
“Singgah di Abu Dhabi merupakan kesempatan untuk melakukan operasi logistik dan perawatan di kapal,” ucapnya.(*)