[POPULER]Pernah Viral Nikahi Model Mahar Sandal Jepit, Pria Ini Kini Dilapor Polisi Karena Pelecehan

Pria yang kini berprofesi sebagai YouTuber ini, menyebut banyak wanita yang merawat muka, namun tidak merawat bagian sensitif.

Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM - Pria ini dulu viral karena menikah dengan model cantik dengan mas kawin sepasang sandal jepit.

Namun kini ia ramai dihujat, didemo hingga dilaporkan polisi.

Bagaimana tidak, pria yang sempat menikahi model cantik hanya dengan mas kawin sandal jepit ini diduga melakukan pelecehan pada kaum wanita.

Pria yang kini berprofesi sebagai YouTuber ini, menyebut banyak wanita yang merawat muka, namun tidak merawat bagian sensitif.

YouTuber bernama Yudi Anggata asal Lombok itu sendiri sebelumnya sempat viral karena mas kawin sandal jepit.

Kini ia terancam dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Komentar Yudi dalam video itu menyulut kemarahan masyarakat luas, terutama kaum perempuan.

Baca juga: Awalnya Suami tak Terkejut Megetahui Istri Selingkuh, Baru Syok Begitu Tahu Siapa Selingkuhannya

Baca juga: Warga Gaza Mulai Nikmati Air Sumur Wakaf, Anak-anak Kota Beit Lahia: Teurimong Gaseh Ureung Aceh

Yudhi pria asal lombok Tengah berhasil nikahi model cantik dengan mas kawin sandal jepit dan segelas air. (Dokumentasi warga/Kompas.com)

Dalam video itu, Yudi berbicara dalam bahasa Sasak dan dengan nada menghina kaum perempuan.

”Nine nane lueqan rawat mue, laguq bawaq wah berek.
Ambun acan, bais malik.

Inaq gamak, coba bawaqm pade pe-glowing sekali,” katanya.

“Perempuan sekarang kebanyakan rawat muka, tapi bagian bawah (alat vital) sudah busuk.

Baunya kayak terasi, busuk lagi.

Baca juga: Cegah Kenakalan Anak, Wabup Aceh Besar: Didik Anak Kita dengan Nilai-Nilai Agama Islam

Baca juga: Permintaan Maaf Demokrat Kubu Moeldoko sampai Sebut SBY dan AHY Seakan Pihak Yang Terzalimi

Coba bagian bawah kalian glowingin sekali,” katanya dikutip dari TribunLombok dengan judul VIRAL Video Hina Perempuan Bau Busuk, Pengantin Sandal Jepit akan Dilaporkan ke Polda NTB.

Video tersebut di unggah akun Facebook AndraDagull, 17 Maret pukul 18.00 Wita.

Hingga saat ini video tersebut sudah 1.794 kali dibagikan.

Video tersebut mendapat beragam tanggapan masyarakat.

Hampir semua kolom komentar berisi sumpah serapah warganet yang marah dengan video tersebut.

Kata-kata kotor dalam Bahasa Sasak pun terlontar karena kesal dengan video tersebut.

Lapor Polda

Menanggapi hal itu, aktivis perempuan NTB bersama 31 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) NTB akan melaporkan hal tersebut ke Polda NTB, saat hearing, Kamis (25/3/2021).

”Karena pelaku menyinggung nine-nine artinya para perempuan."

"Saya merasa sangat keberatan.

Apalagi pelaku dengan sengaja memviralkan di media sosial,” kata aktivis perempuan NTB Mahmudah Kalla, pada TribunLombok.com, Rabu (24/3/2021).

Apa yang dilakukan itu, sudah sangat keterlaluan.

Video semacam itu tidak pantas diumbar di media sosial.

Sebab, melanggar etika, tata kerama, dan adat istiadat orang Sasak.

Baca juga: Kaya Vitamin C Melebihi Jeruk dan Lemon, Ini 10 Manfaat Kesehatan Buah Ceri Acerola

”Makanya saya juga mau melaporkan di dewan adat seperti Majelis Adat Sasak (MAS),” katanya.

”Pelaku ini juga orang Sasak, berbicara memakai bahasa Sasak.

Ini merupakan penghinaan bagi kaum perempuan Sasak,” tegas Mahmudah Kalla.

()

Beberapa wanita demo laporkan Yudi ke polisi (Istimewa/TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Dia menyesalkan, si pelaku mau terkenal dan meraup keuntungan sebagai youtber tapi memberikan dampak negatif di tengah masyarakat.

”Seperti orang tidak memiliki nilai-nilai bagaimna cara menghargai,menghormati dan menjaga privasi diri dan orang lain,” katanya.

Menurutnya, pelaku bisa dipanggil dan diberikan sanksi sesuai ucapan dan kelakuanya.

“Ini untuk memberikan efek jera,” tandas Direktur Eksekutif Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD) ini.

Tapi dalam video lainnya, Yudi Anggata membantah bermaksud menghina perempuan dengan video tersebut.

Dia meminta agar mereka yang berkomentar merenungkan kata-kata yang diucapkan.

Dia pun membantah menyebut video tersebut ditujukan bagi semua wanita.

”Hanya nine nane (perempuan sekarang) tidak ada kata-kata semua perempuan,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved