Syaban 1442 H, Berikut Doa Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa
Inilah bacaan doa saat malam Nisfu Syaban, dilengkapi niat puasa Syaban 1442 H.
SERAMBINEWS.COM - Nisfu Syaban merupakan pertengahan bulan Syaban.
Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dapat melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan.
Di antaranya, memohon ampun kepada Allah SWT, membaca Al Quran hingga membaca doa saat malam Nisfu Syaban.
Doa malam Nisfu Syaban bisa dibaca setelah membaca Surat Yasin.
Berdasarkan kalender Hijriyah 1442, malam Nifsu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021 malam.
Ada banyak penjelasan terkait malam Nisfu Syaban.
Menurut Sulhani Hermawan, M.Ag, Dosen IAIN Surakarta, malam Nisfu Syaban merupakan malam yang istimewa jatuh pada pertengahan bulan Syaban.
Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syaban 2021? Ini Keistimewaan hingga Bacaan Doa Nisfu Syaban
Baca juga: Malam Nisfu Syaban Segera Tiba, Ustaz Abdul Somad: Ada Dua Orang yang Tidak Diampuni Dosanya
"Malam Nisfu Syaban artinya pertengahan bulan Syaban. Nah, tetapi yang diambil itu terutama malam ke-15. Perpindahan harinya itu setelah matahari tenggelam," kata Sulhani Hermawan kepada Tribunnews.com dalam acara OASE, Jumat (19/3/2021).
"Tanggal 15 Syaban mulainya ya waktu Maghrib itu," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa pada malam Nisfu Syaban terdapat keistimewaan, yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa diijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Selanjutnya, saat malam Nisfu Syaban yang dijadikan momentum sebagai peringatan bagi umat Islam.
"Semacam peringatan, waktu kita untuk masuk Ramadhan tinggal setengah bulan lagi," ungkapnya.
Baca juga: Keutamaan Bulan Syaban Sehingga Rasullah Banyak Puasa selain Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya
Hal-hal yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban:
- Berdoa;
- Memohon ampun kepada Allah SWT;
- Dijaga betul sholat lima waktu;
- Membaca Al Quran.
Kemudian, pada malam Nisfu Syaban atau setelah sholat Maghrib, kita bisa membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.
Niat yang pertama membaca Surat Yasin adalah meminta kepada Allah supaya diberikan umur panjang.
Kemudian, niat yang kedua meminta Allah SWT supaya diberikan keselematan, dijauhkan dari bahaya apapun.
Lalu, niat ketiga agar diberikan kekayaan hati.
Barulah setelah selesai membaca Surat Yasin, ada doa Nisfu Syaban.
"Sesudah membaca Surat Yasin yang ketiga ini, dianjurkan membaca doa yang dibaca waktu malam Nisfu Syaban," ungkap Sulhani Hermawan.
Baca juga: Simak, Amalan Nisfu Syaban dari Istighafar, Sholat hingga Puasa, Ini Tata Cara Sholat Malamnya
Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.
Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin
Diketahui, 1 Syaban 1442 H telah tiba pada Senin 15 Maret 2021.
Itu berarti, seluruh umat Islam saat ini memasuki bulan Syaban.
Banyak amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Syaban ini.
Satu di antaranya yakni melaksanakan puasa Sunnah Syaban.
Niat Puasa Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah ta’ala
"Puasa setiap hari di bulan Syaban tidak apa-apa," jelas Sulhani Hermawan.
Menurut Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, puasa setiap hari di bulan Sya'ban disebut puasa Syaban.
"Mengikuti Rasulullah dulu memperbanyak puasa sunnah."
"Semisal mau milih-milih, puasa senin dan kamis, itu tidak apa-apa," ujar pria yang juga menjabat sebagai Katib Syuriyah PCNU Sukoharjo itu.
Selanjutnya, ada juga puasa sunnah Ayyamul Bidh di pertengahan bulan tanggal 13, 14, dan 15.
"Itu juga puasa sunnah yang dianjurkan," lanjutnya.
Menurutnya, beberapa hadist menjelaskan bahwa secara umum puasa sunnah di bulan Syaban bisa dilaksanakan sejak awal hingga akhir bulan Syaban.
"Jadi di bulan Syaban itu sendiri ada kesunnahan untuk bisa melaksanakan puasa," jelasnya.
Sulhani menegaskan, puasa Syaban jangan dimaknakan wajib, karena jatuhnya puasa di bulan Syaban itu sunnah.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Fajar)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Doa Malam Nisfu Syaban, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Syaban 1442 H
Baca juga: Besok, Partai Aceh Gelar Raker di Takengon, Mualem Diagendakan Datang ke Lokasi Acara dengan Berkuda
Baca juga: Bu Dokter Ketahuan Selingkuh dengan Pria Beristri, Bocor dari Foto & Video Mesra
Baca juga: Bebas Murni, 11 Wanita Tersandung Kasus Perusakan Barang PLTA Peusangan Sujud Syukur di Depan Rutan