Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Satu Korban Tewas Pelaku Bom Bunuh Diri, 9 Orang Terluka

Satu orang dilaporkan tewas yaitu pelaku bom bunuh diri dan sembilan orang terdiri dari 5 petugas gereja 4 jemaah mengalami luka-luka. 

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Motor hangus; jenazah di Gerbang Gereja Katedral Makassar. Disebut pelaku bom bunuh diri. 

SERAMBINEWS.COM - Aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral yang berlokasi di Jalan Kadaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 Wita. 

Satu orang dilaporkan tewas yaitu pelaku bom bunuh diri dan sembilan orang terdiri dari 5 petugas gereja 4 jemaah mengalami luka-luka. 

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Merdisyam menyebutkan ledakan yang diduga bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) menyebabkan belasan orang terluka. 

Selain itu, lanjut Kapolda, pihaknya menemukan 1 jasad yang diduga pelaku bom bunuh diri.

Jasad tersebut masih menyatu dengan motor.

Satu jasad diduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar ditemukan petugas kepolisian di lokasi ledakan di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), 10.35 WITA.

"Saat ini yang dapat kita pastikan, ada satu jasad yang diduga pelaku bom bunuh diri di lokasi kejadian," kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam, dilansir dari KompasTV.

Merdisyam menambahkan, terduga pelaku tiba menggunakan sepeda motor masuk ke area parkir gereja.

 Saat itu, petugas keamanan gereja sempat menghalau terduga pelaku. Diduga saat itu terduga pelaku meledakkan diri.

"Terjadi saat Minggu palma, setelah meisa selesai, jemaah keluar, lalu di jalan ada motor yang masuk dan sempat ditahan oleh petugas gereja," katanya.

 "Kalau dilihat dari TKP yang ada, jasad yang ada dan kendaraan menyatu.

diduga belum turun karena sempat ditahan petugas keamanan," kata Merdisyam melalui Kompas TV.

Merdisyam mengatakan, para korban luka sudah dilarikan ke tiga rumah sakit di Makassar. 

Sementara satu jasad yang diduga pelaku sedang diidentifikasi kepolisian.

Terkait ledakan, Kapolda menyebut terbilang besar atau high explosive.

Sebab ledakan itu menyebabkan pintu gerbang dan beberapa kendaraan di sekitarnya rusak.

"Namun gereja tidak rusak, hanya pntu gerbang dna beberapa kendaraan," kata Kapolda.

Baca juga: Ledakan Bom di Depan Gereja Katderal Makassar, Kapolda: 1 Tewas dan Belasan Orang Terluka

Baca juga: Sebelum Ledakan Bom, 2 Pengendara Motor Memaksa Masuk Gereja Katedral Makassar dan Ditahan Petugas

Sementara itu, Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelminus Tulak, menyebutkan terduga pelaku bom bunuh diri hendak memasuki lingkungan gereja.

Menurut Wilhelminus, upaya itu kemudian dicegah petugas keamanan gereja.

Wilhelminus bercerita, petugas keamanan gereja sudah mencurigai gerak gerik 2 orang di depan gereja sebelumnya.

"Petugas keamanan saya sudah melihat bahwa ada 2 orang mencurigakan.

Betul nekad (mencoba memasuki halaman Gereja), kemudian ditahan," jelas Wilhelminus.

Saat berupaya memasuki halaman gereja, lanjut Wilhelminus, kedua orang tersebut ditahan oleh petugas gereja di pintu masuk halaman gereja.

Setelah itu ditahan, bom kemudian diledakkan.

"Jadi ketika umat pada pulang, dan yang lain masuk, datanglah pelaku bom bunuh diri itu, naik motor, akan masuk ke dalam lokasi gereja"

"Tapi sudah diamati petugas keamanan kami, lalu dia menahan di depan pintu itu, dan terjadi ledakan," paparnya.

Menurut keterangan Wilhelminus, sebagian umat mengalami luka-luka, termasuk petugas keamanan gereja yang menahan laju sepeda motor pelaku.

 "Pimpinan gereja aman, uskup saya aman, kemudian teman-teman pastor semua aman, sebagian besar umat aman," tutur Wilhelminus.

"Memang ada beberapa orang terluka, khususnya satu petugas keamanan saya, yang menahan (pelaku) bunuh diri, dia sedikit terbakar, tapi Puji Tuhan masih sadar," sambungnya.

Wilhelminus menjelaskan, kemungkinan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.

Saat kejadian, umat katolik di Gereja Katedral Makassar, sedang melakukan transisi.

Antara umat yang akan pulang setelah mengikuti ibadah, dengan yang datang untuk mengikuti ibadah selanjutnya pukul 11.00 Wita.

Keterangan saksi mata

Seorang saksi mata, Armin Hari saat diwawancarai Kompas TV mengatakan, saat kejadian itu dirinya sedang berada di sebuah klinik tak jauh dari lokasi kejadian untuk rapid test antigen.

Sesaat kemudian ia mendengar suara dentuman keras dari arah gereja tersebut. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.

Tak berselang lama ia melihat banyak warga yang berkerumun dan menyebut jika ada bom.

Setelah ikut mendekat, ia melihat ada potongan anggota tubuh yang tercecer.

"Tadi terlihat ada beberapa potongan anggota tubuh yang terlempar," ujarnya. (Serambinews.com/Kompas.com)

Baca juga: PKK Sunat Seratusan Anak Yatim dan Fakir Miskin di Lhokseumawe

Baca juga: 6 Tahun Dibangun, Masjid Baitul Huda Blang Malu Rampung, Diresmikan Abu Kuta Krueng dan Abu Tumin

Baca juga: Pemerintah Target 70 Persen Masyarakat Sudah Divaksin Pada Akhir Tahun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved