Luar Negeri
China dan Rusia Terus Perkuat Kekuatan Militer untuk Menantang Amerika, Intip Persenjataan Mereka
Namun dalam waktu singkat, baik Rusia dan China sukses menambah kekuatan militernya dan modernisasi militer mereka.
Semua ini telah membuat alarm berbunyi tidak hanya di ibu kota Barat, tetapi juga di Taiwan, Vietnam, dan Filipina, yang semuanya memiliki alasan untuk takut akan kekuatan maritim baru China yang sangat besar.
Minggu lalu, dua puluh pesawat China memasuki wilayah udara Taiwan dalam serangan terbesar hingga saat ini.
Xi Jinping telah mencoba untuk mengatasi masalah moral dengan kerap memberikan seruan "siap tempur" kepada para tentara, desakan untuk loyalitas kepada partai, dan dorongan anti-korupsi yang juga telah digunakan untuk menempatkan perwira yang setia kepadanya di posisi-posisi kunci.
Sebab China tidak lagi 'bersembunyi dan menawar' seperti doktrin Deng Xiaoping bahwa negara harus menyembunyikan kemampuannya saat berurusan dengan dunia luar.
Sebaliknya, China memproyeksikan kekuatan di seluruh dunia dengan sikap ekonomi, politik, dan diplomatik yang semakin tegas.
Baca juga: China dan Rusia Disebut Musuh Global, Begini Kekuatan Militer Kedua Negara
Baca juga: Kapal Perang Rusia Menuju Laut Barents, Siap Uji Coba Lagi Rudal Hipersonik Tsirkon
Bagaimana dengan Rusia?

Tahun ini, dua pertiga dari anggaran militer Rusia, yang sebesar £ 44,1 miliar sedikit lebih rendah daripada Inggris, akan dihabiskan untuk membeli dan memodernisasi perlengkapan militer.
Kepala pertahanan Rusia sesumbar bahwa Rusia telah menggandakan kemampuan militernya dalam delapan tahun terakhir dalam menghadapi ancaman yang berkembang dari NATO.
“Rusia percaya bahwa tank memenangkan perang, dan sekarang mereka siap untuk pertempuran tank besar melawan Ukraina atau di tempat lain."
"Dan mereka telah melatih dan menunjukkan kemampuan mereka untuk dengan cepat memobilisasi ratusan ribu orang dan peralatan dalam jumlah besar,” papar Pavel Felgenhauer, seorang analis militer yang berbasis di Moskow kepada The Telegraph.
Rusia sekarang memiliki armada tank terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 tank di gudang persenjataannya.
Dengan 900.000 pasukan, jumlah personel militer aktif terbesar keempat di dunia, Rusia akan memiliki keuntungan numerik yang luar biasa dalam perang di seluruh Eropa.
NATO diperkirakan memiliki tidak lebih dari 10.000 tentara di dekat perbatasan Rusia.
Rusia juga mengembangkan jejak militernya di luar negeri.
Selain memperluas pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah, Rusia diyakini telah mengerahkan tentara bayaran yang dapat disangkal ke zona konflik termasuk Libya dan Republik Afrika Tengah.