Berita Banda Aceh
Disebut Begal Hadiri KLB Demokrat, Iskandar Daod: Kami Capek Dipimpin AHY
Mantan Anggota DPR Aceh dari Partai Demokrat Iskandar Daod, angkat bicara terkait pernyataan Wakil Ketua DPD 1 Partai Demokrat Aceh, Dalimi...
Penulis: Subur Dani | Editor: Jalimin
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan Anggota DPR Aceh dari Partai Demokrat Iskandar Daod, angkat bicara terkait pernyataan Wakil Ketua DPD 1 Partai Demokrat Aceh, Dalimi, yang menyebutkan begal politik di internal Partai Demokrat Aceh karena ada beberapa yang ikut menghadiri KLB Demokrat di Deli Serdang beberapa waktu lalu.
Iskandar mengaku, dirinya salah satu kader di Aceh yang hadir dalam KLB tersebut bersama sederet nama lainnya, seperti M Azhari, Edi Obama, Marzuki, M Hasbi, dan beberapa lainnya.
Menanggapi itu, Iskandar Daod menjawab santai. Menurutnya, Dalimi sedang menggali lubang untuk dirinya sendiri. Jika nanti SK Kemenkumham keluar untuk KLB Demokrat di Deli Serdang, maka Dalimi harus menyampaikan permohonan maaf kepada semua media yang memuat pernyataannya tersebut.
"Dalimi menggali lubang untuk sendiri, begal itu kan ada artinya. Tidak etis seorang pejabat menggunakan kata-kata itu, kita tunggu SK kmenkumham saja," kata Iskandar Daod saat dikonfirmasi Serambinews.com, Rabu (31/2/2021).
Iskandar Daod tak ingin terlalu menanggapi pernyataan tersebut, konon lagi untuk saat ini dia tidak berwenang memberikan komentar terkait KLB Demokrat yang dia hadiri di Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Lantas apa alasan Iskandar Daod menghadiri KLB yang digagas oleh Moeldoko Cs untuk mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut?
"Begini, Demokrat sudah menjadi partai milik keluarga Cikeas. Persoalan utama di situ. Siapa majelis tinggi siapa ketua umum, itu semua keluarga Cikeas. Sudah seperti PKC saja, Partai Keluarga Cikeas. Itu tidak demokratis," katanya.
Dan dia berharap, KLB Demokrat beberapa waktu lalu sah dan segera di-SK-kan oleh Kemenkumham. Karena menurutnya, jika KLB ini sukses, maka Partai Demokrat kembali ke arah yang demokratis sebagaimana namanya.
"Kalau KLB ini sukses Demokrat sudah membuka kotak demokratis kembali ini partai. Kalau ini gagal tidak ada lagi trah apapun, karena sudah terkunci semua oleh DPP," kata Iskandar.
Seusai wawancara dengan Serambinews.com via seluler, Iskandar Daod mengirim pernyataan tertulis mengejutkan via pesan WhatsApp. Dia menyebutkan, pihaknya lelah dipimpin oleh Ketua Umum AHY.
Menurutnya, selama ini, Demokrat terkesan terus membesarkan AHY untuk menjadi calon presiden bukan AHY yang seyogyanya membesarkan Demokrat.
"Kami capek Demokrat dipimpin AHY. Bukan AHY mau besarkan Demokrat, tapi Demokrat yang diminta/dibebankan untuk membesarkan AHY," tulisnya.
"Kami digunakan hanya untuk pencitraan AHY, agar jadi presiden. Sehingga semua potensi kader/partai, sumber dana partai dikuras untuk Kepentingan pencitraan AHY. Agar jadi presiden, harusnya partai politik harus menjadi milik kader bukan milik keluarga," pungkas Iskandar Daod.(*)
Baca juga: BREAKING NEWS: Menkumham Tolak Permohonan Pengesahan Partai Demokrat Kubu Moeldoko Hasil KLB
Baca juga: Jasad Mak Pon Dievakuasi Gunakan Sampan, Setelah Meninggal di Hutan Lokasi Penambangan Emas Reungeut
Baca juga: Soal Perpanjangan SIM Online, Polresta Banda Aceh dan Polres Agara Menunggu Petunjuk Korlantas Polri