Berita Bireuen
Ingin Perdalam Ilmu Agama, Penyandang Disabilitas Bireuen Jumpai Tu Sop
Mereka meminta Tu Sop meluangkan waktu dalam satu bulan sekali untuk mengajarkan bidang agama kepada para penyandang cacat.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pengurus Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DPC Bireuen yang diketuai Yusaini kepada Serambinews.com, Sabtu (03/04/2021) mengatakan, mereka menjumpai Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau dikenal Tu Sop selaku Pimpinan Dayah (Pesantren) Babussalam Al Aziziyah, Jeunieb Bireuen beberapa waktu lalu.
Mendatangi dan berjumpa dengan Tu Sop katanya meminta waktu agar Tu Sop meluangkan waktu dalam satu bulan sekali untuk mengajarkan bidang agama kepada para penyandang cacat.
“Sambutan Tu Sop sangat menyenangkan, walaupun sangat sibuk kata Tu Sup, kalau untuk para Penyandang Cacat akan disediakan waktu kapan dibutuhkan,” ujar Yusaini.
Yusaini mengatakan, saat ini jumlah penyandang cacat di Bireuen yang tercatat mencapai 148 orang, ditambah istri dan anak-anak, mungkin sebagian kecil belum begitu memahami tentang cara ibadah dan lainnya, maka sangat diperlukan pelajaran agama dan pembinaan dari sisi keagamaan sehingga para Penyandang Cacat mengetahui bidang agama terutama dalam menjalankan ibadah wajib maupun sunat.
Selama ini katanya, banyak orang membantu penyandang cacat utamanya sembako pada hari baik atau menjelang Ramadhan, kebutuhan utama sebenarnya adalah pelatihan, keterampilan dan pembinaan keagamaan sehingga para penyandang cacat tidak meminta-minta dan mengetahui bidang agama, terutama sekali untuk para penyandang cacat sendiri dan keluarganya.
Baca juga: Terus Amblas, Kedalaman Tanah Longsor di Gampong Lamkleng, Kuta Cot Glie Capai 7 Meter
Baca juga: Densus 88 Tangkap Penjual Senjata yang Dipakai ZA di Banda Aceh
Baca juga: Tiga Pemain Juventus Diskor Absen Satu Laga karena Berulah Hadir dalam Satu Pesta di Tengah Pandemi
Baca juga: Pengendara Fortuner Tak hanya Todongkan Senjata, Tapi Juga Ngaku Aparat & Ancam Bunuh Warga
Ditambahkan, keinginan agar para penyandang cacat mendapat pembinaan keagamaan melalui Tu Sop atau lainnya suatu yang sangat diharapkan, sekarang tinggal langkah selanjutnya mengatur waktu sehingga para penyandang cacat dapat berkumpul dan mengikuti pertemuan rutin bulanan dengan Tu Sop atau para tengku lainnya.
Menjawab Serambinews.com, dimana Sekretariat DPC PPDI Bireuen, Yusaini mengaku untuk sementara di Dinas Sosial Bireuen dan belum ada kantor.
“Kami belum ada tempat yang disebut kantor, kami sering berkumpul di Dinsos Bireuen,” ujarnya.
Keinginan mendapatkan pencerahan di bidang agama tambah Yusaini yang didampingi Nur Asiah hendaknya segera terwujud dan teknisnya sangat diharapkan dukungan dari berbagai pihak, terutama sekali tempat berkumpul untuk mengikuti ceramah agama.(*)