Fakta Banjir Bandang di Flores Timur NTT, Disebabkan Bibit Siklon, 67 Orang Tewas, Semua Akses Putus

Hingga saat ini, total korban tewas dalam bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur sebanyak 67 orang yang dinyatakan tewas.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumen warga/istimewa
Foto : Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). 

SERAMBINEWS.COM - Bencana banjir bandang menimpa Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).

Hingga saat ini, total korban tewas dalam bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur sebanyak 67 orang yang dinyatakan tewas.

Dari total jumlah tersebut, sebanyak 27 jenazah yang sudah berhasil ditemukan oleh tim penyelamat.

Bahkan ratusan warga harus mengungsi dan semua akses jalan lumpuh total.

Tak hanya itu, kondisi pengungsian juga sangat memprihatinkan.

Para pengungsi saat ini membutuhkan makanan, pakaian hingga obat-obatan.

Banjir bandang yang terjadi ini tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado yang menimbulkan puluhan korban jiwa dan banyak tertimbun

Berikut ini fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur:

1. Banjir Dipicu Bibit Siklon 99S atau Seroja

Bibit Siklon 99S atau Seroja Penyebab Bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dilansir dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S.

Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dan diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga Senin (5/4/2021).

Siklon tropis 99S ini diberi nama "Seroja" oleh Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021).

Berdasarkan analisis terbaru tanggal 04 April 2021 jam 19.00 WIB, bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kep. Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang)

Dengan arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Kecepatan angin maksimum disekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa.

Diperkirakan intensitas Bibit Siklon Tropis 99S masih akan menguat dan mencapai intensitas siklon tropis pada dini hingga pagi hari (6-12 jam kedepan) sekitar jam 18 UTC atau 01.00 WIB tanggal 05 April 2021.

Mengingat bahwa sistem siklon tropis tersebut masih berada di wilayah tanggungjawab Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah "SEROJA" sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.

BMKG telah mengeluarkan rilis informasi potensi cuaca ekstrem sebagai dampak dari bibit siklon tersebut sejak tanggal 02 April 2021.

Keberadaan bibit siklon tropis 99S tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu untuk prediksi hingga 24 jam kedepan

Prediksi 24 jam ke depan posisi sistem diprediksikan di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.3LS, 120.0BT (sekitar 185 km sebelah selatan barat daya Waingapu) dengan arah gerak sistem ke arah Barat barat Daya, kecepatan 9 knots (10 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa.

2. Ratusan Rumah Tertimbun Longsor

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.

Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia.

Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.

3. Sulit Evakuasi, Turunkan Alat Berat

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.

Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia. Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.

"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.

"Sekarang kami sedang koordinasikan dengan PT Bumi Indah dan CMK untuk segera turunkan alat berat berupa exavator untuk mencari korban.

Ada korban meninggal yang ditemukan di Desa Nobo, karena terseret banjir," katanya.

Baca juga: Misteri Bibit Siklon yang Sebabkan Banjir di Adorana Flores Timur Tewaskan 67 Orang

Baca juga: UPDATE - 67 Orang Tewas dalam Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Flores Timur

4. Semua Akses Terputus

5 Fakta Terkait Banjir Bandang Adonara Flores Timur, Dampak Siklon Seroja Hingga Turunkan Alat Berat
5 Fakta Terkait Banjir Bandang Adonara Flores Timur, Dampak Siklon Seroja Hingga Turunkan Alat Berat (POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Camat Adonara Timur, Damianus Wuran mengatakan, kondisi saat ini memang belum bisa melaporkan secara data riil, karena semua akses jalan lumpuh total.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera mengambil langkah darurat.

“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” ujarnya.

Pohon-pohon besar tumbang dan menutup akses jalan warga. Jalur jalan yang menghubungkan wilayah Koli, Kecamatan Adonara dan Mangaaleng dilaporkan tertutup karena tertimbun longsoran dan pohon tumbang.

Bahkan sejumlah jembatan yang menghubungkan akses dari satu kecamatan ke kecamatan lain juga dilaporkan putus.

5. Korban di Pengungsian

Informasi ratusan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai Rian Muko mengungsi sementara di gedung sekolah 1 MAN Waiwerang.

Kini warga mengungsi di sejumlah titik fasilitas umum di wilayah itu sedang membutuhkan bantuan.

"Semua warga hanya pakai pakaian di badan, makanan juga belum ada. Mohon bantuannya," ujar sumber Pos Kupang yang berada di lokasi.

Sementara Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran mengungkapkan kondisi di tempat pengungsian sangat memprihatinkan

“Saya lagi di lokasi. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Kami membutuhkan bantuan tenda, makanan, pakaian tenaga medis dan obat-obatan serta logistik lainnya.

Untuk nyebrang ke Puskesmas Waiwerang, kita kesulitan karena jembatan putus," ujar Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran kepada wartawan, Minggu 4 April 2021

6. Puluhan Orang Meninggal Dunia

Hingga saat ini, total korban tewas dalam bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur sebanyak 67 orang yang dinyatakan tewas.

Dari total jumlah tersebut, sebanyak 27 jenazah yang sudah berhasil ditemukan oleh tim penyelamat.

Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon mengatakan hingga Minggu sore, sedikitnya ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur, Minggu 4 April 2021.

Terdapat tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli menjelaskan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor dan empat orang dari desa Waiburak dan dari kelurahan Waiwerang Kota.

Di Kecamatan Adonara Timur, banjir menewaskan empat orang dan memporakporandakan puluhan rumah warga di Waiwerang, Kelurahan Waiwerang Kota dan Desa Waiburak.

"Empat korban sudah ditemukan," ujar Agustinus melalui pesan singkat kepada Kompas. (Pos-Kupang.com/Hermina Pello)

Baca juga: Ikuti Langkah Indonesia, Malaysia Ajukan Gugatan ke WTO Terkait CPO

Baca juga: Tabrakan Dua Kapal di Perairan Indramayu, 2 Jenazah Sudah Ditemukan, 15 Korban Masih Hilang

Baca juga: Warga Medan Tewas Ditikam Tetangga Saat Duduk Santai, Pelaku Langsung Kabur

Pos-kupang.com dengan judul 5 Fakta Terkait Banjir Bandang Adonara Flores Timur, Dampak Siklon Seroja Hingga Turunkan Alat Berat

BACA BERITA LAIN TERKAIT BANJIR BANDANG

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved