Berita Aceh Besar
Menyedihkan, Kakek Ini Tinggal Bersama Istri dan Dua Cucu di Gubuk Reyot, Begini Kondisinya
Lokasi rumah panggung dan dapur berlantaikan tanah itu setiap musim penghujan seperti ‘kolam renang’ dan tak nyaman tidur.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Miris! Mungkin ini kata yang tepat bila melihat kehidupan kakek Muzakkir Walad (81), warga Gampong Lueng Ie, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
Kondisi tempat tinggal kakek itu sangat tidak layak huni. Pasalnya, tempat tinggal yang dia huni bersama istri dan dua orang cucunya yang kini masih duduk di bangku kelas III SMP hanya berupa gubuk reyot.
Muzakkir Walad kepada Serambinews.com, Senin (5/4/2021), mengatakan, mereka tinggal di gubuk reyot tersebut sudah puluhan tahun bersama istri dan cucunya.
Ironisnya, rumah tidak layak huni tersebut dia bangun di atas tanah milik orang lain, sehingga sewaktu-waktu bisa digusur.
Lokasi rumah panggung dan dapur berlantaikan tanah itu setiap musim penghujan seperti ‘kolam renang’ dan tak nyaman tidur.
Baca juga: 2 Remaja Kembar Kecelakaan dengan Truk di Kuta Malaka, 1 Meninggal, 1 Luka-luka, Begini Kronologis
Baca juga: Tak Boleh Bawa Handphone ke Kamar Mandi atau Toilet, Apa Bahayanya? Simak Penjelasan Ini
Baca juga: PNS Aceh Timur Tagih Dana Tambahan Penghasilan Pegawai yang Belum Dibayar, Ini Jawaban Kepala BPKD
Namun begitu, karena kehidupan seperti itu sudah puluhan tahun dia rasakan, Muzakkir tetap bersyukur dan ikhlas karena menganggap itu merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT.
“Karena, saya memang tidak mampu untuk menyewa rumah, apalagi membangun rumah,” ucapnya.
Kondisi fisiknya yang mulai membungkuk akibat faktor lanjut usia membuat dirinya sulit mencari rezeki.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Muzakkir memelihara ternak ayam di perkarangan rumahnya.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai buruh kasar menyapu di sebuah kafe di Ulee Kareng.
Baca juga: Gegara Ikuti Google Maps, Rombongan Pengantin Salah Alamat, Masuk ke Rumah Calon Pengantin Lain
Baca juga: VIDEO Napi di Lapas Langsa Pasok Sabu, 70 Paket Disembunyikan Dalam Toilet
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan Raih Harapan Terbaik II di Anugerah Madjid Ibrahim Award
Namun, karena kafe itu tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun ini, membuatnya kehilangan sumber pencarian.
Sebab itu, ia sangat bersyukur dengan adanya bantuan program “Pro Abes” yang digagas oleh Bupati /Wabup Aceh Besar.
Program ini berupa pemberian bantuan kepada warga kurang mampu sebesar Rp 1,8 juta setahun.
Bagi Muzakkir, bantuan tersebut sangat membantunya dan dia berharap bantuan ini dapat dia terima untuk membantu cucunya yang bakal masuk sekolah tingkat SMA.
Baca juga: Ingin Selalu Tampil Cantik, Cara Ini Bisa Bantu Kulit Jadi Kencang dan Kenyal
Baca juga: Keuchik Idrus Kembali Pimpin Gampong Abo Teubeng di Pidie
Baca juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Jepang Temukan Varian Baru Corona E484K (Eek), Indonesia Terdeteksi 1 Kasus
"Alhamdulillah, adanya bantuan ini kami merasa terbantu bisa membeli beras dan lauk pauk," ujarnya dengan nada sedih.(*)