Internasional

Polisi Lebanon Tangkap Pembantu Rumah Tangga, Curi Uang Tunai 50 Ribu Dolar AS Milik Majikan

Polisi Lebanon menangkap seorang pembantu rumah tangga yang dituduh mencuri uang tunai 50.000 dolar AS atau sekitar Rp 727 juta dari majikannya.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Polisi Lebanon tunjukkan uang tunai ribuan dolar AS hasil curian seorang pembantu rumah tangga. 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Polisi Lebanon menangkap seorang pembantu rumah tangga yang dituduh mencuri uang tunai 50.000 dolar AS atau sekitar Rp 727 juta milik majikannya.

Pencurian tersebut diyakini sebagai salah satu perampokan uang tunai terbesar.

Sejak krisis ekonomi menghancurkan nilai pound Lebanon dan menyebabkan bank memblokir penarikan dolar.

Pembantu rumah tangga asal Kamerun, yang bekerja untuk majikan Lebanon di distrik Achrafieh Beirut, mengaku mencuri uang dan melarikan diri pada 17 Maret, kata Pasukan Keamanan Dalam Negeri [ISF].

Dilansir ArabNews, Rabu (7/4/2021), kasus ini juga menyoroti penderitaan pekerja rumah tangga di Lebanon di tengah krisis ekonomi.

Kebanyakan PRT pergi bekerja di Lebanon sehingga mereka dapat mengirim dolar kepada keluarga mereka.

"Jumlah dolar dalam bentuk tunai adalah salah satu yang terbesar, jika bukan yang terbesar yang pernah dicuri sejak krisis ekonomi dan kekurangan dolar melanda Lebanon sejak 2019," kata seorang pejabat senior ISF.

Baca juga: Pendeta Kristen Terkemuka Lebanon Kritik Hizbullah

Pada Oktober 2019, Bank Sentral Lebanon melarang penarikan atau transfer dolar yang disimpan sebelumnya dalam upaya untuk menghindari pelarian uang.

Akibatnya, dolar menjadi semakin langka.

Krisis tersebut menyebabkan banyak orang Lebanon menarik uang dari rekening bank dan menyembunyikan simpanan di rumah mereka.

Beberapa ahli memperkirakan sebanyak $ 3 miliar dolar As uang tunai telah disembunyikan di dalam rumah.

Petugas ISF mengatakan telah terjadi banyak pencurian uang tunai dolar sejak 2019, tetapi yang terbaru adalah yang terbesar.

Mengidentifikasi tersangka Kamerun sebagai EY yang berusia 33 tahun, ISF mengatakan polisi menyita lebih dari $ 4.000 uang tunai dan 6 juta pound Lebanon.

Baca juga: Penjara Lebanon Penuh Sesak, Ribuan Narapidana Mulai Kelaparan, Makanan Tidak Mencukupi

Termasuk tiga kuitansi transfer telegraf ke negara asalnya senilai 6.000 dolar As dan telepon pintar baru.

"Dia adalah tersangka utama karena dia hilang segera setelah majikannya melapor ke polisi," kata pernyataan itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved