Internasional
Maroko Berlakukan Jam Malam Selama Ramadan, Khawatirkan Varian Baru Lokal Covid-19 Menyebar
Kerajaan Maroko memutuskan untuk memberlakukan jam malam selama bulan suci Ramadan 2021 mulai pekan depan.
Tetapi kekhawatiran meningkat bahwa pasokan vaksin Maroko terus berkurang, bahkan bisa melambat.
Baca juga: Pemerintah Maroko Dukung Legalisasi Ganja untuk Penggunaan Medis, Larang untuk Penggunaan Lain
Maroko menggunakan vaksin dari AstraZeneca dan Sinopharm China.
Jutaan dosis lebih diharapkan pada akhirnya dari kedua perusahaan serta dari program COVAX global.
Untuk menyediakan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sementara itu, Komite Ilmiah dan Teknis Nasional COVID-19 Maroko mengumumkan penemuan varian baru virus Corona.
Pertama kali terdeteksi di kota selatan Ouarzazate.
Belum jelas apakah itu terkait dengan lonjakan infeksi baru-baru ini di kerajaan.
"Varian baru Covid-19 dapat diklasifikasikan miliki "100% Maroko," kata profesor Azzedin Ibrahimi, anggota komite dan Direktur Laboratorium Bioteknologi di Fakultas Kedokteran dan Farmasi di ibu kota Rabat.
Dia mengatakan itu terdeteksi sebagai bagian dari sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Maroko menjadi penyebaran berbagai varian.(*)