Kesehatan
10 Fakta Berbahaya yang Mengintai Anak Jika Orang Tua Beri Makan Mi Instan, Berisiko Depresi
Tak banyak orang tahu, makan mi instan ini tak baik untuk kesehatan, terutama kepada anak-anak. Berikut 10 dampak pada tubuh jika makan mi istan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Mi instan merupakan satu di antara makanan yang digemari banyak orang lantaran rasanya cukup lezat dan harganya yang sangat terjangkau.
Makanan tersebut cukup populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Banyak orang menjadikan mi instan sebagai alternatif makanan pengganti nasi. Mi instan juga bisa disajikan dengan cepat.
Namun, tak banyak orang tahu, sebanarnya makan mi instan ini tak baik untuk kesehatan, terutama kepada anak-anak.
Sebuah penelitian mengungkapkan jika makan mi instan dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta mengalami masalah kulit di golongan orang dewasa.
Untuk mengetahui lebih lanjut alasan mengapa jangan beri makan mi instan pada anak, simak penjelasan dokter Samhan berikut ini.
Melalui utasan di akun Twitter-nya, dokter asal negeri Jiran, Malaysia ini mengupas tuntas 10 fakta alasan mi instan tidak boleh dikonsumsi terutapa pada anak-anak.
Baca juga: Anak Kos-Kosan Bisa Coba, Begini 3 Cara Masak Mie Instan Agar Lebih Sehat, Ganti Bumbunya
10 Fakta Kenapa Jangan Beri Anak Makan Mi Instan
1. Risiko Kanker
Kemasan mi instan serta bungkusan bumbunya terbuat dari bahan plastik yang mengandung dioksin dan plasticizer.
Kedua bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak hingga orang dewasa yang mengonsumsinya.
2. Berisiko obesitas dan masalah lain
Semua makanan cepat saji tentunya tidak menyehatkan bagi tubuh.
Begitu juga dengan mi instan yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding dengan makananan instan lainnya.
Menurut sebuah studi, tiga mangkuk mi instan mengandung 30 gram lemak per bungkusnya sehingga berisiko menyebabkan anak-anak terkena obesitas.
"Menurut Majlis Pengguna Hong Kong(HKCC) dan Pusat Keselamatan Makanan(CFS), 3 cawan mee segera mengandungi 30g lemak/setiap paket yang menyebabkan kanak-kanak terdedah risiko obesiti," ungkap dokter Samhan.
Baca juga: Bisanya Langsung Dibuang! Ternyata Air Rebusan Mie Instan Bermanfaat untuk Tanaman
3. Rentan gangguan metabolik hingga penyakit jantung
Sebuah studi mengatakan jika konsumi mi instan secara sering terutama dua bungkus per minggu akan rentan menimbulkan berbagai penyakit metabolik seperti darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung.
"Studi di Harvards University menunjukkan bahwa anak yang makan dua bungkus dalam seminggu berisiko terkena penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung," tulisnya lagi.
4. Risiko depresi
Sebuah penelitian di Korea mengatakan jika makan mi instan dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta mengalami masalah kulit di golongan orang dewasa.
"Kajian di Korea menunjukkan pengambilan makanan segera seperti mee segera di kaitkan dengan peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta masalah alahan kulit di kalangan golongan dewasa," lanjut dokter Samhan.

Baca juga: Pemuda Ini Derita 16 Penyakit Karena Kebiasaan Begadang dan Makan Mie Instan, Sang Ibu Menangis
5. Mengandung pewarna buatan
Menurut dokter Samhan, mi instan mengandung pewarna buatan seperti Sunset Yellow FCF dan Tartrazine.
Pewarna tersebut nantinya akan berkontribusi pada hiperaktif pada anak-anak dan juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan pembelajaran serta kerusakan saraf.
6. Mengandung penyedap makanan MSG
Penyedap makanan sangat umum dijumpai dalam mi instan, penyedap makanan ini banyak diletakkan di dalam sajian bumbu.
Pengguunaan penyedap MSG atau Monosodium Glutamat merupakan penambah rasa dalam mi instan.
Bahaya kandungan MSG ini terbukti dapat mengakibatkan kemerosotan daya ingat dan otak manusia.
7. Mengandung lilin
Mi instan juga dilapisi dengan lilin selama pemrosesan. Lilin ini nantinya akan memberikan tekstur yang "halus" pada permukaan mi instan.
Lanjut dokter Samhan, kandungan lilin tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati bagi yang mengonsumsinya.
8. Mengandung TBHQ
TBHQ atau Tertiary-butyl hydroquinone merupakan produk turunan dari industri perminyakan. Sehingga dapat merugikan kesehatan anak.
"Tertiary-butyl hydroquinone(TBHQ) adalah produk yang terhasil daripada industri petroleum. Jadi, ia boleh memudaratkan kesihatan anak," tulisnya lagi.
9. Mengandung Propylene Glycol
Propylene Glycol adalah sejenis bahan kimia untuk menjaga kelembaban mi instan.
Jika sering dikonsumsi, Propylene Glycol ini dapat semakin menumpuk di jantung, hati dan ginjal serta merusak organ.
10. Mi instan dapat menyerap nutrisi
Konsumsi mi istan pada anak di bawah umur lima tahun dapat menghalangi penyerapan nutrisi pada anak.
Tak hanya itu, dokter Samhan juga menyebutkan jika konsumsi mi instan dapat menyebabkan proses pencernaan tidak teratur dan kembung.
Ayah dan Bunda, sudah saatnya kita menghindari makanan mi instan untuk keluarga kita di rumah.
Sajikanlah makanan yang penuh nutrisi, vitamin dan mineral dan tentunya terbebas dari bahan pengawet maupun penyedap makanan.
Berilah makanan terbaik untuk anak-anak kita sehingga memenuhi kebutuhan asupan gizi mereka, membantu pertumbuhan dan terbebas dari penyakit.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Pangeran Philip Meninggal, Begini Kisah Cintanya dengan Ratu Elizabeth
Baca juga: 4 Prodi Raih Akreditasi A, FSH UIN Ar-Raniry Dipercaya Review Kurikulum Fakultas Syariah IAIN Langsa
Baca juga: Gempa Tektonik M 6,7 Guncang Malang, Dampaknya Dirasakan Sampai Lombok Utara