Berita Kutaraja
Jamaah Tarawih di Masjid Raya Baiturrahman Menyusut Drastis pada Malam Kedua, Diduga Gara-gara Ini
Dari 10 payung yang dibuka di kedua sisi masjid, hanya sekitar empat payung yang terisi oleh jamaah.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Jumlah jamaah yang melaksanakan shalat tarawih di Masjid Raya Baiturahman atau MRB, Banda Aceh menyusut drastis pada malam kedua Ramadhan 1442 Hijriah.
Jika pada malam pertama, Senin (12/4/2021) malam kemarin, jamaah membludak hingga ke marmer terakhir, mala ini jamaahnya langsung menyusut hingga setengahnya.
Pasalnya, tak ada lagi jamaah yang harus shalat di rumput atau hingga basement. Bahkan plaza marmer masjid tampak tak lagi dipenuhi jamaah.
Dari 10 payung yang dibuka di kedua sisi masjid, hanya sekitar empat payung yang terisi oleh jamaah.
Namun pada bagian dalam Masjid Raya Baiturrahman, tampak masih dipenuhi jamaah hingga ke serambi utama.
Baca juga: Kosmonot Pertama Rusia Yuri Gagarin Jadi Patriotik, Tetapi Kematiannnya Tetap Menjadi Misteri
Baca juga: Shopian Meninggal Dunia dalam Keadaan Sujud saat Imami Shalat Magrib
Baca juga: Sikapi Rumor Kepindahan, Kiper Persiraja Fakhrurrazi Quba Akui Berkomunikasi dengan Persis Solo
Jika dibandingkan dengan malam pertama, penyusutan jamaah di malam kedua hampir setengahnya.
Kondisi ini diduga dampak dari cuaca yang melandaBanda Aceh. Sebab, Banda Aceh memang sempat diguyur hujan sejak sore hingga setelah shalat magrib tadi.
Derasnya guyuran hujan membuat plaza marmer Masjid Raya Baiturrahman ikut tergenang air.
Malam kedua tadi, Tgk Hasbi Albayuni menjadi penceramah di Masjid Raya.
Dalam ceramahnya, ia menyampaikan bahwa para pejabat negara yang ditugaskan haruslah yang pro syariat Islam.
Baca juga: Muhammad Khalil Wakili Aceh ke Pemilihan Putra Kebudayaan Nusantara Nasional 2021, Ini Profilnya
Baca juga: Majelis Ulama Indonesia Bolehkan Warga Gelar Buka Puasa Bersama
Baca juga: Umat Muslim di Belahan Utara Bumi Berpuasa Lebih Lama dari Muslim yang Tinggal di Bagian Selatan
Karena sebagai pejabat yang memiliki wewenang, kebijakan mereka sangat berpengaruh.
Kehadiran pejabat yang pro syariat Islam di Aceh juga diyakini dapat terus memelihara ketentraman dan kedamaian di tengah masyarakat Aceh.(*)