KKB Papua
2 Anggota KKB Papua Menyerah Bawa Senjata Revolver, Aparat Uber Persembunyian & Pentolan KKB Papua
Proses evakuasi jenazah baru bisa dilakukan hari ini karena KKB Papua masih berada di Lapangan Terbang Beoga.
Selain evakuasi warga pendatang, tim di lapangan akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan pembakaran.
Setelah itu, tim akan melakukan penindakan terhadap KKB Papua yang berulah dalam beberapa waktu terakhir di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Susun Rencana Menindak KKB di Puncak, Kapolda Papua: Kalau Mereka Bergeser, Kita Kejar'
"Kita sudah menyusun juga rencana lanjutan untuk penindakan terhadap KKB Papua yang ada di Beoga, kalau mereka bergeser kita akan lakukan pengejaran," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (15/4/2021).
Fakhiri menegaskan, pihaknya akan memutus mata rantai pergerakan KKB Papua.
• Dana BOS Naik, Kadisdik Pidie: Boleh Digunakan untuk Penunjang Belajar, Apa Saja?
• Dinilai Jadi Menteri Paling Layak Di-reshuffle Jokowi, Yasonna Laoly Akhirnya Bereaksi: Lihatlah!
• Jadwal Hazmi Tampil di Top 42 LIDA Indosiar Berubah, Menjadi Selasa Malam Nanti
"Kita akan memutus mata rantai mereka dalam melakukan aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan sehingga kita berharap situasi secara keseluruhan di Kabupaten Intan Jaya dan Puncak bisa kita kendalikan," kata Fakhiri.
Masyarakat pendatang dievakuasi dari Distrik Beoga karena situasi yang kurang kondusif beberapa waktu terakhir.
Proses evakuasi terhadap warga pendatang telah dilakukan sejak Rabu (14/4/2021).
Fakhiri memastikan, evakuasi kembali dilakukan hari ini.
"Evakuasi tahap pertama kemarin 14 orang, hari ini saya dengar informasi (total) sudah 40 orang, termasuk pasokan logistik bisa sampai di Beoga," kata dia.
Situasi keamanan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, tak kondusif setelah KKB Papua pimpinan Sabinus Waker diduga berulah di wilayah itu.
Awalnya, KKB Papua melakukan penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma, Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.
Akibat penembakan itu, seorang guru SD Inpres Beoga Oktovianus Rayo tewas karena ditembak.
Pada sore harinya, KKB Papua membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.
KKB Papua kembali menembak seorang guru pada Jumat (9/4/2021). Dalam penembakan itu, guru SMPN 1 Beoga tewas karena luka di dada.